Thursday, October 28, 2010

PERAWATAN IKAN CUPANG BONGSOR SECARA ALAMI (All in)

disadur dari seorang teman (Betta Klinik), thanks atas share pengetahuannya

Khusus buat para teman - teman pecinta jenis cupang Bongsor (Extra Large), kali ini saya akan membuka bagi pengalaman tentang bagai mana membuat ikan menjadi bongsor, atau yang memang jenis bahan dasar nya asli dari gender bongsor.



Hal yang pertama kali kita lakukan Ialah dengan menyediakan Kolam Out door Ber Ukuran:



* LEBAR 45cm, 49cm PANJANG & 27cm TINGGI KOLAM (maksimal).

* LEBAR 32cm, 49cm PANJANG & 27ccm TINGGI KOLAM (minimal).

& Sebaik nya Kolam tersebut memiliki pembuangan Pipa di pinggir Kolam agar nanti nya apa bila hujan datang Air kolam tidak meluap keluar



komposisi Unsur Hara di dalam Kolam Outdoor:


* Daun Kiray / Nipah yang sudah kering coklat tua, Arang Kayu, sebagai bahan Hara Penjernih, Penetral Air secara Alami untuk jangka panjang.

* Pohon Eceng Gondok, Kiambang Teratai, se jenis nya sebagai perlindungan Berteduh dari sengatan Matahari & Curah Hujan serta perangsang pembuatan sarang bagi Ikan Cupang tersebut.

* jika bahan komposisi Hara tersebut sulit di dapat kan maka dapat di ganti dengan jenis Daun Ketapang beberapa lembar yang telah di bersihkan lalu dapat di taruh Langsung ke dalam Kolam tersebut.


Langkah Awal:



* Masukan Ikan yang baru di beli beserta Air nya ke dalam Kolam tersebut.

* Bersihkan kolam sebelum Ikan di masukan lalu ke esokan hari nya Ikan baru dapat di masukan.

* Diamkan selama masa waktu kurang lebih 2 Minggu an.

* Tambahkan seper empat Sendok Kecil Garam Dapur yang Ber Yodium.

* Ketingian Air Maksimum Sekitar 19/20cm.



Pola pakan:




* Hari Pertama> Cuk Hitam pagi & sore

* Hari ke Dua> Cuk merah Hidup atau cacing sutra pagi & sore

* Hari ke Tiga> Cuk Hitam pagi hari, Cacing Sutra atau Cuk Merah Hidup yang segar pada sore hari nya

* Hari ke Empat> Cacing sutra atau cuk Merah hidup pagi & sore hari nya.

* Hari ke Lima> Cuk Hitam pagi hari, Cacing sutra atau cuk merah hidup yang segar pada sore hari nya

* Hari ke Enam> Cacing sutra atau cuk Merah hidup pagi & sore hari nya.

* Hari ke Tujuh> Cuk Hitam pagi hari, Cacing sutra atau Cuk Merah hidup yang segar pada sore hari nya

* Dan seterus nya,...

Sebaik nya dapat pula di mix dengan jenis pakan pellet udang ber butir kecil dengan MERK "SUPER FIT" atau MERK PELLET UDANG lain nya sebanyak sekitar 5 s/d 10 butir saja jangan lebih hal ini di berikan ketika pakanan Alami sedang sulit di temukan & untuk pemberian Pakan cukup sehari dua kali saja namun jika untuk Pellet jika ketika kita ingin memberikan nya kembali pada sore (hari nya), masih ada tersisa Pellet sebelum nya yang kita kasih di tempat nya maka tidak perlu di berikan lagi / kembali, biarkan saja tidak perlu di beri pakan lagi sampai ke esokan sore hari nya, kecuali kita akan memberikan jenis Pakan Alami pada sore hari nya baru boleh lah di berikan kembali & silahkan saja.



Takeran Pakan: PEMBERIAN.

* Cukup dua hari sekali saja pagi & sore hari.

* Untuk Cacing Sutra berikan seperempat ujung kelingking jari dewasa saja

* Untuk Cuk Hitam & Cuk Merah Hidup Non (BW) yang berjenis baik, berikan sekitar 20 s/d 30 jenik ekor saja namun jika Cuk Hitam ber ukuran Baby halus bisa di berikan sebanyak 50 ekor jentik, lebih.

* Untuk Pellet Udang 10 butir saja pada pagi atau sore hari nya jangan lebih kecuali memang ikan tersebut memang suka & lahap bisa di berikan sekitar 15 butir kecil saja Cukup.

Proses Rawatan Kolam Oudoor ini biarkan berlangsung selama minimal kurang lebih Dua Mingguan saja setelah itu baru lah Ikan dapat di pindah ke ukuran Aquarium: (Panjang 31cm. Lebar 18cm. Tinggi24cm), lalu setelah Ikan di masukan ke dalam Aquarium tersebut lakukan proses penyedotan 2 hari sekali & seterus nya tambah Air baru & Air (Daun) Saringan Ketapang jika cuaca mulai Dingin jika tidak pun tidak apa - apa, serta lakukan proses penjemuran di pagi / siang hari nya setelah Aquarium Ikan di sedot & di tambah Air endapan (Mineral) baru, selama 20 menit saja.



Selanjut nya Ikan dapat di latih rawat intip kanan kiri atau samping depan & belakang, serta untuk penyortiran Kualitas selanjut nya.



ALASAN, LATAR BELAKANG SECARA FAKTA: HASIL.



* Ikan yang di biarkan rawat di Kolam akan memiliki ke Unggulan lebih Bugar dari pada yang di Rawat di Media Aquarium, Toples & Wadah sejenis nya, karena secara Otomatis Ikan tersebut akan mengalami proses Alami yang secara langsung di rasakan oleh Ikan tersebut, di mana di saat Hujan & sorotan Matahari datang, Ikan tersebut akan merasakan nya.


* Di tambah pola pakan nya yang sangat Se imbang & Cukup tidak berlebihan hanya cukup pagi & sore hari saja, maka Ikan akan tumbuh secara Alami tanpa ada paksaan apapun & biasa nya Ikan akan terus terlihat Bugar Agresif.



* Semakin lama Ikan di Kolam tersebut maka makin baik pula pertumbuhan nya & untuk penyi pon nan (penyedotan) Air kolam gunakan selang yang ber ukuran besar lalu buang sekira nya endapan - endapan daun yang sudah kadarluarsa di dasar kolam Ikan tersebut, sedot Air s/d setengah ketinggian Air kolam tersebut kisaran 10cm ran saja, lalu tambahkan perlahan dengan Air baru endapan sekitar 10 cm ran kembali,. serta di cek pula apa bila ada tanaman air yang sudah membusuk segera di buang namun jika masih bagus biarkan terus di kolam.


* Setiap memasukan Air baru ke dalam Media Ikan apapun jenis yang di gunakan nya wajib lah di saring dengan jenis saringan kotak yang berbahan Halus guna nya agar oksigen Air baru yang di tuang dapat terpecah Oksigen nya secara merata (baik) juga pasti nya dapat meminimalis kotoran Air yang tidak perlu masuk kedalam tempat media Ikan yang di gunakan nya.

* Maka dalam kurun waktu satu bulan kurang lebih, apa pun jenis ikan nya Regular maupun jenis asli Giant, Ikan akan nampak bugar, Bongsor (Extra Large) mungkin bahasa awam nya JUMBO!! & JANGAN KHAWATIR IKAN BAKAL NGE GEREPES RUSAK SIRIP EKOR (DORSAL & FIN) NYA, NAMUN JIKA MASIH TERJADI DEMIKIAN MAKA IKAN TERSEBUT LAH YANG MEMILIKI BAKAT RAPUH PADA BAGIAN YANG RUSAK NYA, & BISA JADI IKAN TERSEBUT TERKENA VELVET NAMUN DAPAT LAH DI PASTIKAN 99 % HASIL NYA IKAN TETAP MULUS, BONGSOR & BUGAR.


Nilai Investasi:



sebenar nya Relatif bisa di katakan Murah atau Mahal balik lagi kepada kemampuan pemelihara Cupang itu sendiri karena di pastikan perlu nya lahan yang Cukup Besar & Aman dari gangguan Tangan - tangan jahil serta gangguan Hewan peliharaan lain nya karena letak nya di Outdoor di mana sudah dapat di pastikan sebaik nya tempat tersebut di jamin aman,. serta Kolam tersebut Nanti nya juga dapat di gunakan untuk Pengobatan Ikan - Ikan yang sakit dari tempat Indoor karena jika Ikan sakit di tempatkan di Kolam tersebut biasanya dapat Pula cepat sembuh nya selama Ikan tersebut memiliki daya tahan tubuh yang baik pula, bahkan tidak perlu di beri Obat - Obatan apa pun kecuali Busung (Kembung) dapat di taburkan Pencahar langsung ke Kolam tersebut, karena unsur Kolam telah terbukti 90% dapat Menuntas kan segala macam penyakit Ikan Cupang,. namun pula harus lah di perhatikan Komposisi Pakan nya jika Ikan sedang mengalami Sakit jangan di beri pakan Macam - Macam selain Cuk Hitam Se Cukup nya saja.


* Selain itu Kolam - Kolam tersebut dapat pula nanti nya sebagai tempat pemijahan, (pembesaran), secara Minimalis s/d Umur 1 bulan nan setelah itu Burayak Dapat di pindah ke tempat yang lebih Besar lagi.


* jadi dapat di pastikan Kolam - Kolam tersebut baik secara Multi Fungsi,. bahkan jika untuk jenis Aduan pun bisa dengan Cara:


Setelah Rawat Putar sekian hari maka Ikan Cupang Jenis Aduan dapat di pindah ke dalam Kolam tersebut selama 3 hari saja setelah itu angkat Istirahat kan beberapa hari lalu Ikan siap di Adu.


Hasil: Ikan Bugar & Agresif namun pola jenis pakan nya tidak boleh dengan cacing sutra, cuk merah hidup pun hanya buat selingan 1 minggu satu kali saja.

* Maka Kolam dapat di buat sesuai kemampuan Biaya yang Anda miliki secara Estimasi nya dapat lah di perhitungkan secara pribadi dengan Bahan Dasar, Semen, Batu Bata & Pipa untuk Saluran Pembuangan Air nya.


Perhatian:


Cara Method perawatan Kolam ini belum dapat di Aplikasikan terhadap jenis Cupang Hias Ekor Lebar seperti HALFMOON & SERIT karena saya pribadi belum mencoba nya,. namun jika untuk kategori PLAKAT REGULAR, GIANT, ADUAN SERTA WILD BETTA, METHOD RAWATAN KOLAM ADALAH YANG TERBAIK!!. Sebelum nanti nya Ikan di pindah ke Aquarium untuk di Display.


Demikian Catatan saya kali ini Khusus nya buat Para Penggemar Ikan Cupang Ber ukuran Bongsor.



Terima kasih semoga Bermanfaat & Selamat Mencoba.

Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it

Tuesday, October 19, 2010

Jalan panjang itu bernama standar penilaian nasional

by: Harry Setiawan*

perspektif seorang pencinta keindahan cupang hias Indonesia

Belajar mengenai keindahan cupang hias, sulit rasanya di pisahkan dengan apa yang disebut dgn kontes cupang hias, belajar mengikuti kontes tdk hanya belajar memilih, merawat ikan dan lain sebagainya tp juga memahami apa yang menjadi kriteria penilaian ikan ..

Di tahun-tahun pertama penulis mengikuti kontes cupang hias di Indonesia terdapat banyak hal yang terkadang membuat bingung terutama apa yang disebut sebagai aturan atau standar penilaian cupang hias sendiri, kontes-kontes yang berjalan waktu itu banyak yang memiliki aturan tersendiri yang terkadang membuat bingung sampai-sampai terkadangharus menanyakan siapakah jurinya? aturan apa yang digunakan? dan lain sebagainya

Secara garis besar kontes-kontes yang berjalan waktu itu banyak menggunakan aturan IBC yang digunakan oleh rekan-rekan dari perkumpulan yang menjadikan IBC sebagai afiliasinya namun banyak pula yang mengikuti "aturan nasional", mengapa saya kasih tanda quote? Karena selain subyek kontesnya sendiri berbunyi kontes nasional tapi juga juri-jurinya merupakan mereka yang biasa menjadi juri di kontes nasional yg memiliki aturan penilaian tersendiri yang walaupun secara garis besarnya sama dengan yang digunakan oleh yang berafiliasi dengan IBC tersebut.

Ternyata hal-hal seperti itu seringkali membuat bingung para pemain kontes terutama pemain pemula, seperti saya pada waktu itu dan seiring berjalannya waktu akhirnya sekelompok pemain yang mewakili beberapa daerah waktu itu mencoba mencari tau apa yang menjadi penyebab kebingungan ini.

Hasil yang di dapat waktu itu adalah adanya perbedaan sudut pandang mengenai cara menilai ikan antara yang menggunakan aturan penilaian yang satu dengan yang lainnya, kemudian didapat pula adanya keinginan dari pemain yang menginginkan ikan yang dikonteskan di satu kontes berbeda dengan yang lainnya dan penemuan terbesar waktu itu adalah apa yang mungkin menjadi kelemahan bangsa ini yakni, dokumentasi pada sistem penilaian "aturan nasional" ..

Banyak sekali aturan dan tata cara penilaian ikan masih berada dikepala para juri maupun para pemain, sehingga diperlukan langkah untuk menuangkan semua itu itu menjadi suatu aturan yang tertulis, kemudian sekelompok pemain tersebut melakukan langkah-langkah mengumpulkan semua masukan baik dari peternak, juri dan pemain yang biasa menggunakan "aturan nasional" agar nantinya menjadi suatu aturan yang tertulis...

Adapun maksud dari langkah tersebut adalah sebenarnya sebagai pijakan awal dalam rencana besar dalam penyusunan suatu standar nasional kontes cupang hias di Indonesia yang nantinya dapat diterima dan dapat digunakan oleh semua kelompok atau organisasi yang akan menyelenggarakan suatu kontes

Namun untuk berdiskusi dalam rencana pembuatan standar nasional tersebut dengan rekan-rekan yang sudah menggunakan aturan tertulis diperlukan suatu aturan yang tertulis juga hal tersebut dimaksudkan agar lebih mudah dalam diskusi penyusunan kerangka standarisasinya, karena semua yang menjadi bahan diskusinya akan menjadi secara jelas tertulis.

Kemudian sebagai wadah yang nantinya akan mempermudah dalam komunikasi, sekelompok pemain tadi mengambil inisiatif untuk mengumpulkan kelompok-kelompok maupun individu-individu menjadi suatu perkumpulan atau wadah resmi yang nantinya justru akan mempermudah bila ingin menjalin komunikasi atau diskusi mengenai rencana besar tadi dengan klub-klub cupang lain, dasar pemikiran kami waktu itu adalah daripada berbicara dengan banyak pihak yang memiliki karakter dan sudut pandang yang berbeda adalah lebih baik berbicara kepada suatu kelompok yang meiliki suatu aturan dan struktur organisasi yang lebih jelas karena akan lebih jelas aturan dan pihak yang menjadi teman diskusinya ...

Saat ini kondisi yang ada adalah adanya pendapat bagaimana memajukan percupangan nasional, sebagian pihak menginginkan bahwa kita harus memiliki standar sendiri, standar ala Indonesia mengingat kita juga memiliki andil besar dalam perkembangan cupang dunia maka sudah seharusnya aturan atau standar kita menjadi suatu acuan bagi negara-negara lain atau minimal kita dapat menjadi besar dengan produk kebanggan kita namun banyak pula yang menginginkan tetap menggunakan standar luar supaya kita dapat bersaing di dunia internasional

kedua pendapat tersebut sama benarnya dan sama-sama memiliki keinginan memajukan cupang Indonesia, namun tidak ada salahnya kita mencoba menggali potensi bangsa ini serta menggunakan apa yang menjadi keinginan para pendirinegara ini dalam menyelesaikan suatu perbedaan untuk suatu tujuan yang lebih baik, yakni musyawarah untuk mencapai mufakat ...

Padahal kalo kita lihat secara seksama sebenarnya kalau dikatakan perbedaan itu menjurus kepada perpecahan sebenarnya ibarat jauh panggang daripada api ..Saat kontes BMII ulang tahun yang pertama, banyak sekali peserta yang turun berasal dari klub-klub lain, seperti INBS, BCI ataupun Kobapi, kemudian saat INBS mengadakan kontes internasional di permata hijau taun 2009 dan di raiser cibinong tahun 2010, banyak pula rekan-rekan dari klub lain yang hadir bahkan saya sendiri kebagian menerima piala best of show waktu itu (narsis mode : on), sama halnya ketika rekan-rekan dari BCI atau Kobapi atau klub-klub mengadakan kontes banyak rekan-rekan dari klub lain yang ikut berpartisipasi, dan suasana di setiap kontes juga penuh kekeluargaan dan persahabatan bahkan jika anda mengakses situs ini (http://www.indobettas.com), yang perlu anda ketahui bahwa pemilik situs tersebut adalah ketua BMII dan ketua INBS, ditambah sdr Johannes dari Bandung dan di dalamnya banyak sekali anggota atau member situs yang juga anggota atau simpatisan dari klub-klub cupang yang ada,jadi sangatlah aneh menurut saya jika dikatakan terjadi suatu masalah antar kelompok cupang di Indonesia karena pada kenyataannya kami semua dapat saling menghargai dan bekerja sama.

Contoh yang hangat adalah rencana kontes TMII yang akan diselenggarakan oleh rekan-rekan INBS, meskipun awalnya sempat terjadi kesalahpahaman yang menurut saya terjadi karena adanya koordinasi dan miskomunikasi yang kurang baik, namun hal tersebut sudah dapat diselesaikan, saya secara pribadi juga hadir dalam rapat dengan rekan-rekan INBS, sehingga apa yang di khawatirkan mengenai terjadinya boikot, bentrok dan lain sebagainya hanya menjadi isapan jempol dan gosip belaka, bahkan untuk mendukung kontes tersebut kami juga telah melakukan pergeseran salah satu jadwal kontes nasional, sehingga jikapun terjadi suatu bentrok jadwal hal tersebut kemungkinan berbarengan dengan kontes-kontes regional yang selain sudah disusun jauh-jauh hari juga merupakan suatu kontes pembinaan yang bertujuan untuk mencetak pemain-pemain atau hobiis-hobiis baru yang berada di daerah setempat.

Jadi, jika mengatakan proses ini sebagai proses pemecah belah cupang hias di Indonesia hal itu menurut saya kurang tepat karena semua ini merupakan bagian proses yang harus dilalui untuk mencapai tujuan besar sebagai akhirnya yakni suatu standar penilaian nasional yang mewakili semua pihak, dapat diterima dan digunakan oleh semua pihak serta menjadi kebanggaan nasional

Jikapun nantinya tidak dapat ditemui suatu kesepakatan mengenai standar nasional ini karena masing-masing berangkat dari sudut pandang yang berbeda, menurut saya hal tersebut tidak perlu ditakuti atau dikhawatirkan, karena ikan cupang adalah mahakarya agung dari Sang Maha Pencipta, seperti halnya lukisan karya para maestro, banyak aliran-aliran seperti naturalis, impresionis, abstrak, dan lain lain yang melatar belakangi lukisan-lukisan tersebut, namun dapat dilihat satu halmeskipun sudut pandang aliran-aliran tersebut berbeda, namun kita tetap dapat mengatakan lukisan-lukisan itu indah, hal tersebut yang harusnya menjadi dasar kita dalam menilai ikan, selalu melihat dari sudut pandang yang mana, karena jika sudah demikian kita akan memiliki suatu ketetapan hati ingin mengikuti kontes yang model gimana dengan aturan yang seperti apa tanpa memperdulikan faktor-faktor lain di sekeliling kita ...

Dan sudah sangat sewajarnya atas dasar itu kita kembali ke masing aliran yang kita pilih, tanpa perlu mengintervensi atau menghakimi aliran lain, toh Leonardo da Vinci, Vincent Van Gogh, Rembrant, Michaelangelo, Raden Saleh, Basuki Abdullah dan lain lain tidak pernah saling bermasalah dalam menjalankan fungsinya sebagai pelukis-pelukis hebat ...

Untuk itu marilah kita secara bersama-sama menghilangkan sikap saling khawatir dan curiga, demi percupangan Indonesia yang lebih baik


Jayalah negeriku, Jayalah Cupang hias Indonesia

Terima kasih,

Harry D Setiawan



* = Penulis merupakan pencinta cupang hias Indonesia yang saat ini menjabat sebagai ketua BMII ( Betta Mania Independen Indonesia )

editor's note:
Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it

Thursday, October 7, 2010

CAH SEMARANG PUNYA GAWE

Atlas Betta Community Contest IV



Semarang, 3 Oktober 2010


Jauh sebelum perhelatan bertajuk Atlas Betta Community Contest ini berlangsung, perang urat syaraf terus dilancarkan dari tiap kubu. Ini pertanda begitu rindunya para pecinta komunitas ikan cupang hias terhadap keberadaan event kontes ikan cupang hias di Indonesia. Tengok saja tulisan dinding dalam sebuah situs jaringan social milik Agung Bettaholic:


Pasukan dibariskan dan diperiksa untuk terakhir kali sebelum diberangkat, dan semoga kalian berprestasi


Tulisan ini kemudian menjadi pemicu bentuk persaingan secara sehat, yang kemudian menjadi sebuah diskusi tak langsung lewat komentar-komentar membangun diiringi kelakar dari yang lain. Hal ini sudah lumrah terjadi, terkait kedekatan dari tiap


Tulisan dan komentar yang ada pada tiap dinding jaringan sosial dunia maya tersebut menegaskan kerinduan mendalam akan suasana kekeluargaan penuh canda yang kerap terjadi dalam pelaksanaan kontes. Bagaimana tidak, terhitung hampir sebulan lamanya kontes nasional dilaksanakan, sejak pelaksanaan Kaisar United Charity Contest yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan kemarin.



Ajang Atlas Betta Community Contest yang menginjak kali ke-4 ini juga dimanfaaatkan bagi para pecinta ikan cupang hias untuk bersilaturahmi dan memohon maaf lahir dan bathin. Karena dengan perkembangan teknologi yang ada pada saat ini, otomatis komunikasi yang terjalin hanya mengandalkan dunia maya semisal facebook, indobettas, inbs atau situs-situs dunia maya lain.





Dua jempol untuk tuan rumah



Adalah Johan Purnomo, atau akrab dipanggil dengan “Pak De”. Seakan tak ingin melepaskan kesempatan ini untuk membuktikan bahwa cah semarang bisa menjadi tuan rumah yang baik untuk setiap anggota komunitas pecinta ikan cupang hias Indonesia.Tengok saja, bagaimana dering telefon seluler peserta bordering hanya sekedar memastikan setiap langkah kedatangan teman-teman dari luar Semarang. Kekhawatiran sempat terbersit karena tersurat kabar akan kecelakaan kereta api di Bilangan Stasiun Petarukan-Pemalang yang memakan korban 34 jiwa sontak membuat Pak De dag dig dug.



Kami baik – baik saja, sekarang posisi sudah memasuki stasiun Weleri” Ujar Pur (Betta Butterfly) yang berangkat menggunakan angkutan Kereta Api menuju Semarang.



Oh, kami bisa turun di Poncol saja ya?” tambah Pur.



Diseberang sambungan, Pak De meminta Maman, Arif, Boyliem, Elnino dan Pur untuk menunggu karena beliau dan Tim akan menjemput. Ini adalah salah satu bentuk layanan tuan rumah yang bisa di tiru bagi tiap kota yang menjadi tuan rumah pelaksanaan kontes ikan cupang hias.



Benar saja, tak lama kaki mendarat di kota semarang, sebuah mobil keluarga berwarna biru juga sudah memasuki gerbang stasiun. Walaupun sebenarnya letak penginapan hanya berkisar 20 M dari stasiun poncol. Dengan sigap Wisnu menaikkan semua barang bawaan peserta ke dalam mobil. Pak De juga tak segan untuk mengantarkan tiap peserta ke lokasi kontes yang terletak sekitar 4 km dari penginapan.



Bekerja dengan sigap juga dilakukan oleh tim Atlas Betta Community (ABC) di tempat kontes, mulai dari penyediaan rak, akuarium, pengisian air sampai penempatan ikan berdasarkan kelas. Walau jelas dari raut muka anggota tim, kelelahan tak bisa disembunyikan. Terkadang di sela konte mereka lakukan untuk sekedar meregangkan otot, di pojok-pojok rak seraya terus mengingatkan peserta untuk menjaga ketertiban penilaian dan pelaksanaan kontes. Untuk segala upaya yang dilakukan oleh teman-teman di Semarang, layak mendapatkan acungan jempol.



Kontes ABC-IV ini juga diiringi oleh cuaca yang tak menentu. Pagi hari yang cerah tidak menjamin akan bertahan hingga petang, karena cuaca bisa berubah tiap saat. Terlebih hujan yang turun pada sore harinya. Untungnya kontes dilakukan Pondok Daun yang terlindung dan ruang yang cukup luas. Perubahan juga terjadi pola penempatan ikan, dari menggunakan meja, menjadi rak yang bisa menghemat ruang cukup untuk menampung peserta.



Sebelum penentuan juara dilakukan oleh tim juri, kesempatan ini dilakukan oleh Abu, Agung, dan teman-teman lain untuk mengguyur Anton Karnawan (53), yang terkenal dengan suara lantangnya, kebetulan pada saat itu merayakan ulang tahunnya. Walaupun beliau terbilang sepuh diantara yang lain, namun perlakuan tersebut diterima dengan suka cita, tanpa mengurangi rasa hormat satu sama lain. Diiringi ucapan dan jabat selamat dari Hendra S, Pak De, Fuad, dan peserta yang hadir hari itu. Sayangnya kontes ini tak bisa dihadiri oleh ketua BMII periode 2009-2011 Harry Setiawan, yang karena satu lain hal harus melewati kebahagiaan pecinta cupang hias lainnya. Namun tanpa mengurangi tanggung jawabnya, beliau telah menyebarkan hasil riungan BMII yang dilakukan seminggu sebelumnya di kediaman Maulana, kepada seluruh jajaran melalui surat elektronik. Hasil riungan ini yang kemudian akan dibahas dalam rapat akbar yang sedianya dilakukan pada awal Oktober nanti.



Berakhirnya Perjalanan si Abu



503 adalah angka yang terbilang fantastis untuk pelaksanaan kontes di luar Jabodetabek. Konsistensi jumlah ikan yang turun seakan makin menegaskan masih tingginya animo pecinta cupang untuk terus memajukan cupang di Indonesia.



Cukup enam kali si Abu merengkuh predikat Grand Champion. Terbukti gelar tersebut harus rela diserahkan pada barisan dasar gelap lain. Ajang kontes di Pondok Daun kemarin layaknya menegaskan bahwa perjalanan Abu harus terhenti. Namun gelar ini masih dipegang oleh Bekasi. Adalah Bahrul Alam, pemuda asal Timur Jakarta ini, datang dengan tekad kuat ke Pondok Daun, dan perjuangan itu membuahkan hasil.



Demikian juga yang terjadi dalam perebutan gelar Juara Umum. Walaupun Grand Champion dari Kelas Serit dan Halfmoon berhasil diraih Tim Abu Fardin, namun harus bisa berlapang dada untuk menyerahkan gelar Juara Umum ke tangan Kaisar United Banten hanya dengan selisih 4 poin. Dengan gelar ini juga, Kaisar United Banten berhak membawa Piala Bergilir Atlas Betta Community yang menjadi cirri khas dalam pelaksanaan kontes di Semarang, selain adanya kelas Serit ukuran Besar (Jumbo-red).


Tak lupa Pelaksana mengucap terima kasih sebesar-besarnya atas segala partisipasi Melinda Key (Tangerang), Hendra Satelit (Surabaya), 13 Betta Pekanbaru, Manado Betta Club, dan teman-teman yang tak bisa disebutkan satu persatu.


Yang jelas pelaksanaan kontes Atlas Betta Community Contest IV kemarin akan menjadi stepping stone terhadap kesiapan pelaksanaan Liga Cupang Indonesia yang rencananya bergulir mulai awal 2011 nanti.


Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it