Thursday, April 22, 2010

BMII Press Release: Rebut Kembali Kejayaan Serit ke Indonesia


Siapa yang berani merubah kalimat diatas? Harus berhadapan dulu dengan para pecinta cupang hias di seluruh pelosok Indonesia. Mulai dari petani, hobiis sampai penggila ikan hias asli Indonesia ini pasti tak rela kalau sampai produk aslinya berkibar dengan bendera orang lain.

Mungkin demikian sepintas yang bisa ditangkap dari kegemasan beberapa peternak kawakan, dan pecinta ikan hias dengan melihat kenyataan bahwa dalam kontes-kontes ikan cupang hias (Show Betta) yang diadakan, untuk kelas Crowntail selalu disandang oleh peserta dari luar Indonesia.

Kenyataannya, sejarah lahirnya strain baru dalam dunia ikan cupang hias dengan kemunculan ekor mahkota atas nama A Yusuf pada tahun 2006 begitu mencengangkan. Sejarah lahirnya si ekor mahkota ini, tak lepas dari keuletan beliau pada tahun 1997 dalam menyilangkan Indukan Impor thai warna biru berekor delta dan bergerigi (oleh peternak lokal disebut gir-red), hingga akhirnya muncul empat cupang serit pertama berwarna biru, hijau, abu-abu dan maskot (Cambodian).

Kemunculan Ikan Cupang Serit dipublik dimulai pada Agustus 1998. Tidak menjadi juara, namun banyak diminati karena keunikan sirip dan ekor yang seakan-akan robek dan rusak, namun membentuk keteraturan sendiri. Keunikan inilah yang kemudian menggugah para peternak cupang di Indonesia untuk terus mengembangkannya.

Crowntail
, adalah sebuah karya cipta tinggi dari anak negeri ini. Ikan ini juga yang mengangkat sederet nama seperti; Ahmad Yusuf Kamil, Subur Djaelani (Asiong), Henry Gunawan (Henry Yin) dikenal di dunia cupang internasional. Setidaknya sampai tahun 2006 cupang serit milik Walet Fish Collection, Batang, Jawa Tengah telah memenangkan gelar kehormatan Grand Champion pada kontes bergengsi Aquafair 2006 di Malaysia dan Aquaria 2006 di China.

Terinspirasi dengan sejarah crowntail, BMII kepanjangan dari Betta Mania Independen Indonesia mencoba mengangkat kembali kejayaan tersebut dan ingin mengajak semua pecinta ikan cupang hias Indonesia untuk mencintai hasil karya anak negeri ini. Ini tergambar jelas dari logo BMII berupa paduan teratur warna merah putih dan skets crowntail di tengahnya. Setidaknya demikian penjelasan yang diberikan oleh Anton Karnawan (atau akrab dipanggil Boston-red) dan Harry Setiawan, Ketua BMII 2009 - 2011 tentang BMII dan visi untuk memajukan kembali dunia Ikan Cupang Hias Nasional yang sempat terombang-ambing.

BMII dibentuk oleh sekelompok hobiis, peternak, dan pemain kontes cupang hias dari Jakarta, Malang, Bandung dan Yogykarta. Gagasan awal yang menjadi landasan utama dari BMII adalah membangun suatu komunitas ikan cupang hias yang bersifat mandiri dan Independen yang akan menjadi lokomotif pengembangan ikan cupang hias di Indonesia dengan meningkatkan potensi dasar dari potensi sumber daya manusia yakni petani ikan cupang hias di Indonesia.

Tahun 2010 adalah tahun kebangkitan ikan cupang hias nasional, dan mudah-mudahan fondasi yang sudah dibangun bersama ini akan terwujud. Dan di tahun 2011, Indonesia bisa kembali berkibar di dunia internasional, semoga” jelas Ayi, panggilan Harry Setiawan mengenai visi dan misi yang coba dibangun bersama BMII. “Manfaat ini akan terus terasa dan sinambung untuk penerus yang memang lekat dengan budaya anak negeri ini, dukungan semua pihak sangat dibutuhkan.”

Satu tahun berkiprah, dimulai dari sebuah obrolan serius di Bandung, BMII kini mulai menancapkan visi dan misinya bagi kemajuan Ikan Cupang Indonesia. Memang masih panjang perjalanan untuk mewujudkan mimpi tersebut. Mulai dari stabilnya penjualan ikan cupang guna meningkatkan kesejahteraan petani, konsistensi pengadaan kontes dan mempererat tali silaturahmi antar petani (peternak), adalah keinginan yang ingin dicapai melalui dukungan semua pihak yang terlibat.

Sebagai suatu organisasi atau perkumpulan yang bersifat independen visi utama dari BMII adalah menjadi organisasi modern, profesional dan mandiri dengan meningkatkan segenap potensi dan sumber daya Indonesia. Kedepan BMII mempunyai misi untuk meningkatkan kesejahteraan petani ikan cupang hias dengan membangun suatu industri ikan cupang hias di Indonesia secara profesional dan mandiri.

Kontes Ikan cupang hias adalah lokomotif yang akan menggerakkan industri ikan cupang hias di Indonesia dan atas dasar itulah maka pijakan awal sebagai bagian dari pencapaian visi dan misi utama BMII adalah membuat suatu kontes ikan cupang hias yang berkesinambungan dengan standar yang dibangun oleh potensi sumber daya Indonesia, tanpa bergantung oleh negara lain. Dengan bergeraknya roda lokomotif pengembangan cupang hias di Indonesia maka diharapkan industri ikan cupang akan terus tumbuh dan bergerak dengan potensi sumber daya Indonesia yang menjadi subyeknya.

Betta Mania Independen Indonesia (BMII) adalah suatu wadah atau perkumpulan bagi penggemar ikan cupang hias di Indonesia. Pertama kali didirikan di Jakarta, pada tanggal 26 April 2009 yang ditandai dengan dimulainya kontes perdana BMII I di Raiser (Pusat Promosi Ikan Hias), Slipi Jakarta Barat. Sejarah, bahwa slipi tak bisa dihapuskan dengan perkembangan ikan cupang.

Sampai saat ini masih dapat ditemui di sepanjang Petamburan sampai kota bambu, dimana tersebar kolam-kolam bekas pemeliharaan ikan cupang, sampai bidang usaha pendukungnya. Ini yang coba diangkat melalui kegiatan Ulang Tahun ke-1 BMII. Dengan dasar itulah dipilih Pusat Promosi (raiser) ikan hias Slipi sebagai tempat penyelenggaraannya. Dan mudah-mudahan melalui kontes BMII 1st Anniversarry, kita bisa rebut kembali kejayaan itu ke negeri ini.

Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it

No comments:

Post a Comment