Wednesday, March 17, 2010

Hubungan antara Betta dan Keindahan Wajah

(Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it)

Perkembangan dunia cupang makin marak di Indonesia. terbukti dengan mulai seringnya dan teraturnya diadakan kontes bertaraf regional, nasional, dan Internasional. Hal ini menandakan bahwa animo masyarakat Indonesia mulai bangkit lagi untuk mengangkat ikan yang sebagian besar penyebarannya merupakan asli "Produk Negeri Kepulauan" kita.

Seiring dengan makin cintanya para komunitas cupang Indonesia, beberapa jenis baru-pun mulai diperkenalkan oleh para breeder kawakan, baik yang berada di dalam negeri maupun dari negara lain, semisal thailand, malaysia dan beberapa negara Eropa. Jenis terbaru yang menyita perhatian adalah "Dragon", bahkan Victoria Sparks dalam situsnya (http://www.bettysplendens.com/) menyebut jenis "dragon" ini sebagai "blink-blink" betta.



Keindahan Cupang (Betta splendens) memang terlihat dari perpaduan 4 layer (iridescense) warna sisiknya. Warna yang dihasilkan dari ketekunan teknik hibridasi. tidak sedikit waktu yang dibutuhkan (kurang lebih 2 tahun) untuk menghasilkan jenis baru.

Untuk skala kontes, ikan-ikan dengan kriteria dan standar khusus yang mampu bersaing (keindahan sirip, kelas, warna, form, dan lain-lain) yang terus disempurnakan di tiap penyelenggaraan kontes, khususnya di Indonesia.

Dalam setiap pembiakkan, tidak semua dihasilkan cupang "kualitas kontes". Tidak jarang ikan cupang dengan kualitas dibawahnya (baca: reject) harus berakhir menjadi umpan ikan2 predator, atau bahkan diolah menjadi pakan ikan lain.

Baru-baru ini, Universitas Chulalongkor (Thailand) berhasil mengembangkan sebuah penelitian tentang manfaat warna sisik pada ikan cupang. Dr. Cilala Noppadon Katana, ahli biologi dari Universitas tersebut, dalam kesempatan kunjungan ke Indonesia kemarin (13 - 16 Maret 2010). Beruntung penulis mampu menyita sedikit waktunya untuk menjelaskan penelitian tersebut.

Dr Katana Mengemukakan, bahwa pada saat ini Beberapa Mahasiswa Fakultas Biologi bimbingannya tengah melakukan penelitian tentang cara "anesthesia" yang efektif dalam pengiriman ikan ke luar negeri. adapun tujuan dari pengiriman tersebut dijelaskan bahwa, ikan cupang akan dipakai sebagai "bahan kosmetik". Bisa dibayangkan berapa ikan yang harus "dikuliti" cuma untuk membuat wajah seseorang terlihat berkilau (glitter), namun tak dapat dipungkiri ini adalah peluang bisnis yang potensial.

Tidak ada penjelasan mendetail mengenai hal tersebut. Beliau hanya mengatakan, iridescense pada sisik cupang-lah yang akan dipakai sebagai bahan kosmetik.

Dr. Katana juga melihat perkembangan cupang di Indonesia dan perbedaan dengan komunitas Cupang aduan dan hias di Thailand, dimana komunitas ini sudah mendapatkan pengakuan secara legal dari pemerintah Kerajaan Thailand, karena disana diakui sudah menjadi budaya yang turun menurun. Bahkan beberapa habitat alam Cupang sudah di konservasi menjadi kawasan lindung.

Diakhir pertemuan, tak lupa beliau juga memuji pedasnya sambal ulek asli Indonesia yang menjadi bumbu khas "Ayam Geprek Istimewa" di sebuah pojok kuliner Bogor (15/3). sampai harus beberapa kali menghapus peluh yang keluar disekitar wajahnya. Beliau juga berpesan, untuk terus mengembangkan cupang di Indonesia, jangan sampai kita menjadi konsumen orang-orang Eropa untuk sesuatu yang asalnya dari Asia.

So, pernah terpikir oleh kita semua... bahwa ada juga efek dari keindahan warna cupang. yang pasti salah satunya bisa dilihat dari kilauan make up di wajah kita.

Thursday, March 4, 2010

Memperkuat Strain dengan Hubungan Sedarah? Amankah

Perkawinan sekerabat (Ing. inbreeding) atau penangkaran sanak dalam biologi diartikan sebagai perkawinan antara dua individu yang masih memiliki hubungan kekerabatan yang dekat. Dalam bahasa sehari-hari dikenal istilah incest atau muhrim yang memiliki kedekatan makna. Meskipun mirip dengan hubungan kekerabatan yang dikenal dalam silsilah manusia atau hukum agama, pengertian dalam biologi mencakup pula perkawinan/pembuahan sendiri (Ing. selfing atau self fertilisation). Hubungan kekerabatan (Ing. relatedness atau relationship) ini biasanya dikuantifikasi dengan beberapa ukuran (seperti koefisien konsanguinitas dari Jacquard, koefisien kesekerabat atau inbreeding coefficient, dan kovarians kekerabatan).

Perkawinan sekerabat yang banyak dikaji dalam biologi biasanya yang dianggap memiliki pengaruh ekonomi (baik menguntungkan maupun merugikan)

Hubungan sedarah diketahui berpotensi tinggi menghasilkan keturunan yang secara biologis lemah, baik fisik maupun mental (cacat), atau bahkan letal (mematikan). Fenomena ini juga umum dikenal dalam dunia hewan dan tumbuhan karena meningkatnya koefisien kerabat-dalam pada anak-anaknya. Akumulasi gen-gen pembawa 'sifat lemah' dari kedua tetua pada satu individu (anak) terekspresikan karena genotipe-nya berada dalam kondisi homozigot.

Secara sosial, hubungan sedarah dapat disebabkan, antara lain, oleh ruangan dalam rumah yang tidak memungkinkan orangtua, anak, atau sesama saudara pisah kamar. Hubungan sedarah antara orang tua dan anak dapat pula terjadi karena kondisi psikososial yang kurang sehat pada individu yang terlibat. Beberapa budaya juga mentoleransi hubungan sedarah untuk kepentingan-kepentingan tertentu, seperti politik atau kemurnian ras.

Akibat hal-hal tadi, hubungan sedarah tidak dikehendaki pada hampir semua masyarakat dunia. Semua agama besar dunia melarang hubungan sedarah. Di dalam aturan agama Islam (fiqih), misalnya, dikenal konsep muhrim yang mengatur hubungan sosial di antara individu-individu yang masih sekerabat. Bagi seseorang tidak diperkenankan menjalin hubungan percintaan atau perkawinan dengan orang tua, kakek atau nenek, saudara kandung, saudara tiri (bukan saudara angkat), saudara dari orang tua, kemenakan, serta cucu.


Memperkuat Strain Betta melalui Incest atau Inbreed
Dalam Memperkuat Strain, kadang dilakukan dengan cara mengawinkan tetua (F0) dengan keturunannya, dengan harapan akan "mengunci" galur yang diinginkan oleh si breeder.

penjelasan sederhana:
P0a (Red Dragon) male X P0a (Red Dragon) akan melahirkan F1a male dan F1a Female

kemudian:
P0a Male X F1a Female --> F2'a male dan F2'a female
dengan sifat-sifat fenotif yang menjadi target "cetakan" breeder.

dan F1a male dan F1a Female --> F2a male dan F2a female

demikian seterusnya.

Harap diingat bahwa makin diturunkan antar keturunan sedarah, maka resiko dan sifat resesif akan semakin besar. Jangan kaget bila suatu saat, keturunan tersebut akan timbul cacat, infertile (mandul atau tidak subur) dan bahkan mematikan. ada kemungkinan bila ini terus dilakukan tidak keluar lagi sifat dominan (sifat-sifat yang diinginkan peternak), justru 100% sifat yang muncul adalah sifat resesif.

contoh paling populer

Kita tentu ingat bagaimana satu garis keturunan kerajaan inggris (Victoria) pada abad ke-19 mengalami kepunahan keturunan. Secara garis keturunan dapat digambarkan sebagai berikut:

Victoria (Alexandrina Victoria) (lahir di Istana Kensington, London, Inggris, 24 Mei 1819 – meninggal 22 Januari 1901 pada umur 81 tahun) adalah Ratu dari Britania Raya dan Irlandia dari 20 Juni 1837, dan Ratu India dari 1 Januari 1877, hingga wafatnya pada 1901. Pemerintahannya berlangsung lebih dari 63 tahun, lebih lama dari raja atau ratu Britania manapun. Pemerintahan Victoria ditandai oleh ekspansi besar-besaran dari Imperium Britania. Zaman Victoria adalah puncak dari Revolusi Industri, suatu masa perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi yang penting di Britania Raya. Pada masa tersebut, Imperium Britania mencapai puncaknya dan menjadi suatu negara adi kuasa yang digjaya.

Victoria, yang hampir sepenuhnya berdarah Jerman (kecuali dari leluhurnya Sophia dari Hanover yang merupakan cucu dari garis perempuan dari James I), adalah ratu terakhir dari Dinasti Hanover; penggantinya, Raja Edward VII berasal dari Dinasti Saxe-Coburg dan Gotha.

Garis keturunan Victoria mempunyai satu sifat resesif dan diturunkan yaitu "hemofilia", penyakit ini termasuk mematikan,

menurut salah satu ensiklopedia populer tentang hemofilia menyebutkan:
Hemofilia adalah kelainan perdarahan yang diturunkan yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan. hemofilia A timbul jika ada defek gen yang menyebabkan kurangnya faktor pembekuan VIII (FVII) sedangkan hemofilia B disebabkan kurangnya faktor pembekuan IX (FIX). hemofilia A dan B tidak dibedakan karena mempunyai tampilan klinis yang mirip dan pola pewarisan gen yang serupa. hemofilia adalah salah satu penyakit genetik tertua yang pernah dicatat.

dan berikut gambaran garis keturunan Victoria yang mengidap hemofilia


Memang penting untuk meningkatkan kualitas dari ikan cupang yang dihasilkan dari hasil pembiakkan kita. tapi harus dipikirkan juga bahwa dampak dari melakukan in-breeding secara terus menerus. Bukan hal mustahil bila suatu saat kita tifak akan berhasil sama sekali dalam membiakkan dan menurunkan F10 karena sifat resesif tidak bisa dihilangkan, cuma bisa disamarkan, dan suatu saat pasti akan muncul.

Ada baiknya untuk merogoh kocek lagi untuk mencari galur lain, yang serupa dari jenis yang akan kita biakkan (tidak sedarah) dari luar lubuk untuk menjaga kelestarian jenis cupang yang kita populerkan.

source: Wikipedia. Grolier Ensiklopedia. Lethal Biology (McGraw-Hill Books)

Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it

Monday, March 1, 2010

From Bekasi With Love

Sekedar Sharing dari Kontes (resmi) yang saya alami.

Salah Info
Sok tau tingkat tinggi campur pede, dateng sabtu (karena pengalaman sebelumnya di Depok) sampe bekasi square pukul 20.00 wib menemukan panitia tengah berbincang di lokasi pelaksanaan kontes. arena belum ada aquarium. tuit tuit, tapi perhitungan saya tetap benar, karena gak mungkin dari bogor subuh buat ngejar masuk ikan mepet dan saya punya rencana untuk menginap di sekitaran Bekasi saja, Kali Abang lebih tepatnya. Maklum buta Bekasi.

Salah satu panitia menegur, "woi tukang poto keliling, ikan baru masuk besok" --> namanya gak kenal, tapi wajah sudah saya kenali dengan baik.

Saya cuma bisa nyengir kuda, teman saya juga mengingatkan hal sama. "ah cuma pengen survey tempat aja kok biar besok gak nyasar, akuariumnya belum dipasang?" Tanya Saya (kebohongan 1). besoknya tetep aja saya nyasar sampe tambun, salah belok dari

mungkin panitia ini bisa membaca pikiran saya. dia dengan santai berujar. "dari manajemen gedung bilang, kita baru bisa loading properti setelah jam toko boss", liat-liat bawaan saya dia nanya lagi "Gak bawa kamera?"

"wah, tadi ujan, takut kameranya keujanan" (kebohongan kedua). padahal kelupaan. Perut laper, tapi makanan yang disediakan counter2 food court gak menarik perhatian saya.

Saya dan teman (tempat saya akan menginap) memutuskan untuk tinggal sampai akuarium diperbolehkan masuk. Di sekitar tempat kami duduk-duduk satpam dengan tajam mengawasi gerak-gerik panitia dan hobiis pemula.

Tiba saat loading properti, ada keinginan untuk membantu, cuma dicegah oleh panitia --> panitia yang bertanggung jawab dalam hati saya.

Pelaksanaan Kontes
Datang telat karena nyasar, terlihat calon peserta dan panitia sibuk (hampir sama dengan yang saya alami waktu di depok). Pilih2 ikan, ngobrol2, ngopi2, ngerokok lagi, becanda dan bergurau.

Tiba di tempat, saya sempatkan mengirimkan sms untuk menanyakan ke tetangga, karena belum nemu.

gini bunyi SMS-nya. "Bang Zaldi, gak ke Bekasi".
balesan: "wah lagi ada tamu nih, saya nitip aja sama DJ dech"
(kelupaan lagi)

Manajemen gedung juga sigap, setiap melihat komunitas betta mengeluarkan rokok, mereka langsung menyodorkan asbak atau tatakan (makanya jangan buang abu dan puntung sembarangan bro).

Beberapa teman komunitas menegur dan sempat berbincang dengan saya, seputar foto2 kurang ajar yang saya publikasi (mbak eto, kang abu, pak wawan, mas Ruli, mas Feri dan lain-lain)

Ada beberapa figur yang saya tidak temui di arena kontes kali ini, bang Yos, om Anton, Om harry. dan beberapa figur lain yang namanya belum ada di list saya (maaf atas ketebatasan ingatan saya ya).

Kontes berakhir larut, dipikiran cuma ada, jam berapa gue sampe bogor. Udah di parkiran, periksa semua kantong, tiket parkir ilang. Nasib

Tambah pengetahuan
Kontes adalah salah satu ajang tepat untuk terus menggali pengetahuan seputar merawat cupang, menyiapkan ikan cupang untuk kontes, pakan dll. Ini momen yang selalu saya tunggu. Mungkin diselingi kesibukan, kadang info dan pengetahuan terus saya kejar dari beberapa sumber, seperti om Boy Liem, boss Enggan bersaudara, kang Abu lagi.

[color=#40BF00]Ada peningkatan dan pembenahan[/color]
Kontes berakhir meninggalkan sejumlah pekerjaan besar juga, buat saya sendiri, komunitas betta, panitia, dan BMII sebagai salah satu induk perkumpulannya.

Badan memang tidak bisa berbohong, setelah dua hari bolak-balik naek beat nggendong ikan (pulang ikan berkurang, tuker ama sebiji piala), kerasa dah sekarang pegel-pegel seluruh badan, badan cenut-cenut. Besok-besok cari tumpangan ah sama jalin komunikasi lagi sama betta di seputaran bogor. Maaf ya semua betta mania bogor.

Kalau diadakan perbandingan antara DeTOS, Jogja, Semarang. Terlihat animo makin terasa besar, tapi jumlah peserta kok gak bisa memecahkan rekor ya. harapan saya sih angka peserta ini makin ke depan makin besar juga.

Puas, Lemas, dan pengen lagi meramaikan dunia cupang Indonesia.
Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it