Monday, December 6, 2010

Daftar Juara Kontes Nasional Korwil Banten

Daftar Juara Kontes Nasional Korwil Banten
Plaza Ciledug , 4 – 5 Desember 2010


Total Peserta: 517 Ekor

A. Kelas Crownntail

A.1. Dasar Merah
1. 191 – Johan P (Semarang)
2. 371 – The Aduhai
3. 356 – Abu Fardin

A.2. Dasar Terang
1. 365 – Abu Fardin
2. 192 – Johan P
3. 408 – Kaisar United

A.3. Dasar Gelap
1. 364 – Abu Fardin
2. 409 – Kaisar United Banten
3. 310 – Nicky Pekanbaru

A.4. Dasar Hitam
1. 362 – Abu Fardin
2. 219 – Denna Betta
3. 229 – Giben Betta

A.5. Dasar Copper
1. 415 – Kaisar United Banten
2. 413 – Kaisar United Banten
3. 399 – Giben Betta

A.6. Kombinasi
1. 307 – Nicky Pekanbaru
2. 331 – Halim Pekanbaru
3. 420 – Kaisar United Banten

A.7. Maskot
1. 082 – Haya Betta Farm
2. 308 – Nicky Pekanbaru
3. 193 – Johan P.

A.8. Bebas Terang
1. 370 – Abu Fardin
2. 336 – Manado Betta Club
3. 360 – Abu Fardin

A.9. Bebas Gelap
1. 363 – Abu Fardin
2. 426 – Kaisar United Banten
3. 427 – Kaisar United Banten

A.10. King
1. 359 – Abu Fardin
2. 221 – Denna Betta
3. 428 – Kaisar United Banten

A.11. Big Size
1. 194 – Johan P
2. 352 – Kancil Betta
3. 431 – Kaisar United Banten



B. Kelas Halfmoon

B.1. Dasar Merah
1. 433 – Kaisar United Banten
2. 015 – Betta 4 Ever
3. 400 – Giben Betta

B.2. Dasar Terang
1. 263 – Andre Simolawang
2. 264 – Andre Simolawang
3. 434 – Kaisar United Banten

B.3. Dasar Gelap
1. 437 – Kaisar United Banten
2. 309 – Nicky Pekanbaru
3. 438 – Kaisar United Banten

B.4. Dasar Hitam/ Copper
1. 265 – Andre Simolawang
2. 001 – Betta Monster
3. 314 – Nicky Pekanbaru

B.5. Kombinasi
1. 442 – Kaisar United Banten
2. 380 – Ji Betta
3. 393 – Andi Sugiharto

B.6. Kombinasi Butterfly
1. 445 – Kaisar United Banten
2. 305 – Nicky Pekanbaru
3. 266 – Andre Simolawang

B.7. Dragon
1. 297 – Tanabe Betta
2. 239 – Giben Betta
3. 321 – BCM

B.8. Bebas Terang
1. 450 – Kaisar United Banten
2. 448 – Kaisar United Banten
3. 317 – Nicky Pekanbaru

B.9. Bebas Gelap
1. 498 – Manado Betta Club
2. 334 – Manado Betta Club
3. 306 – Nicky Pekanbaru

B.10. Marble
1. 271 – Andre Simolawang
2. 268 – Andre Simolawang
3. 454 – Kaisar United Banten


Kelas Plakat

C.1. Dasar Merah
1. 389 – Abu Fardin
2. 343 – Manado Betta Club
3. 456 – Kaisar United Banten


C.2. Dasar Terang
1. 272 – Andre Simolawang
2. 134 – Iin Betta
3. 133 – Timnya kang Dije

C.3. Dasar Gelap
1. 222 – Denna Betta
2. 045 – Panji Suryo
3. 074 – Orca

C.4. Dasar Hitam
1. 326 – Halim Pekanbaru
2. 129 – Combro
3. 202 - Johan P

C.5. Dasar Copper
1. 203 – Johan P
2. 075 – Orca
3. 038 – Irvan

C.6. Dragon Terang
1. 463 – Kaisar United Banten
2. 110 – YMH?
3. 464 – Kaisar United Banten

C.7. Dragon Gelap
1. 238 – Giben Betta
2. 234 – Giben Betta
3. 252 – Hendra Satelit

C.8. Kombinasi
1. 031 – Aliansi Betta Tangerang
2. 070 – Hybridbetta
3. 036 – Taufan

C.9. Marble
1. 207 – Johan P.
2. 349 – Manado Betta Club
3. 254 – Hendra Satelit

C.10. Bebas Terang
1. 505 – Pangeran Silver
2. 295 – Harry Yoram
3. 346 – Manado Betta Club

C.11. Bebas Gelap
1. 240 – Timnya Kang Dije
2. 511 – Afu Betta Makasar
3. 235 – Giben Betta

C.12. Lavender/Salamander
1. 293 – Harry Yoram
2. 302 – Tanabe Betta
3. 141 – Iin Betta

D. Double Tail
1. 211 – Johan P
2. 037 – Irvan
3. 459 – Kaisar United Banten


E. Junior

E.1. Serit
1. 212 – Johan P.
2. 474 – Kaisar United
3. 128 – Combro


E.2. Halfmoon
1. 477 – Kaisar United
2. 067 – Dhika Cililin
3. 376 – Andre Simolawang


E.3. Plakat
1. 084 – Haya Betta Farm
2. 049 – Panji Suryo
3. 121 – BCM

F. Female

F.1. Serit
1. 281 – Andre Simolawang
2. 484 – Kaisar United Banten
3. 483 – Kaisar United Banten

F.2. Halfmoon
1. 283 – Andre Simolawang
2. 486 – Kaisar United Banten
3. 487 – Kaisar United Banten

F.3. Plakat
1. 083 – Haya Betta Farm
2. 003 – Betta Monster
3. 140 – IIN Betta


G. Giant

G.1. Junior Bebas Terang
1. 148 – Betta Idol
2. 149 – Betta Idol
3. 065 – Marvel Aquatic

G.2. Junior Bebas Gelap
1. 151 – Betta Idol
2. 152 – Betta Idol
3. 060 – Betta Valley

G.3. Senior Bebas Terang
1. 285 – Aphin
2. 217 – Johan P
3. 155 – Betta Idol

G.4. Senior Bebas Gelap
1. 286 – Aphin
2. 490 – Kaisar United Banten
3. 157 – Betta Idol

G.5. Dragon
1. 145 – Betta Idol
2. 186 – Melinda Key
3. 143 – Betta Idol

G.6. Kombinasi
1. 160 – Betta Idol
2. 284 – Andre Simolawang
3. 492 – Kaisar United Banten

G.7. Marble
1. 162 – Betta Idol
2. 508 – Mimi Betta Makassar
3. 073 – Deni


Grand Champion:

Serit : 363 – Abu Fardin (Bebas Gelap)
Halfmoon : 498 – Manado Betta Club (Bebas Gelap)
Plakat : 238 – Giben Betta


Juara Umum: KAISAR UNITED BANTEN

Selamat buat Pemenang

Thursday, October 28, 2010

PERAWATAN IKAN CUPANG BONGSOR SECARA ALAMI (All in)

disadur dari seorang teman (Betta Klinik), thanks atas share pengetahuannya

Khusus buat para teman - teman pecinta jenis cupang Bongsor (Extra Large), kali ini saya akan membuka bagi pengalaman tentang bagai mana membuat ikan menjadi bongsor, atau yang memang jenis bahan dasar nya asli dari gender bongsor.



Hal yang pertama kali kita lakukan Ialah dengan menyediakan Kolam Out door Ber Ukuran:



* LEBAR 45cm, 49cm PANJANG & 27cm TINGGI KOLAM (maksimal).

* LEBAR 32cm, 49cm PANJANG & 27ccm TINGGI KOLAM (minimal).

& Sebaik nya Kolam tersebut memiliki pembuangan Pipa di pinggir Kolam agar nanti nya apa bila hujan datang Air kolam tidak meluap keluar



komposisi Unsur Hara di dalam Kolam Outdoor:


* Daun Kiray / Nipah yang sudah kering coklat tua, Arang Kayu, sebagai bahan Hara Penjernih, Penetral Air secara Alami untuk jangka panjang.

* Pohon Eceng Gondok, Kiambang Teratai, se jenis nya sebagai perlindungan Berteduh dari sengatan Matahari & Curah Hujan serta perangsang pembuatan sarang bagi Ikan Cupang tersebut.

* jika bahan komposisi Hara tersebut sulit di dapat kan maka dapat di ganti dengan jenis Daun Ketapang beberapa lembar yang telah di bersihkan lalu dapat di taruh Langsung ke dalam Kolam tersebut.


Langkah Awal:



* Masukan Ikan yang baru di beli beserta Air nya ke dalam Kolam tersebut.

* Bersihkan kolam sebelum Ikan di masukan lalu ke esokan hari nya Ikan baru dapat di masukan.

* Diamkan selama masa waktu kurang lebih 2 Minggu an.

* Tambahkan seper empat Sendok Kecil Garam Dapur yang Ber Yodium.

* Ketingian Air Maksimum Sekitar 19/20cm.



Pola pakan:




* Hari Pertama> Cuk Hitam pagi & sore

* Hari ke Dua> Cuk merah Hidup atau cacing sutra pagi & sore

* Hari ke Tiga> Cuk Hitam pagi hari, Cacing Sutra atau Cuk Merah Hidup yang segar pada sore hari nya

* Hari ke Empat> Cacing sutra atau cuk Merah hidup pagi & sore hari nya.

* Hari ke Lima> Cuk Hitam pagi hari, Cacing sutra atau cuk merah hidup yang segar pada sore hari nya

* Hari ke Enam> Cacing sutra atau cuk Merah hidup pagi & sore hari nya.

* Hari ke Tujuh> Cuk Hitam pagi hari, Cacing sutra atau Cuk Merah hidup yang segar pada sore hari nya

* Dan seterus nya,...

Sebaik nya dapat pula di mix dengan jenis pakan pellet udang ber butir kecil dengan MERK "SUPER FIT" atau MERK PELLET UDANG lain nya sebanyak sekitar 5 s/d 10 butir saja jangan lebih hal ini di berikan ketika pakanan Alami sedang sulit di temukan & untuk pemberian Pakan cukup sehari dua kali saja namun jika untuk Pellet jika ketika kita ingin memberikan nya kembali pada sore (hari nya), masih ada tersisa Pellet sebelum nya yang kita kasih di tempat nya maka tidak perlu di berikan lagi / kembali, biarkan saja tidak perlu di beri pakan lagi sampai ke esokan sore hari nya, kecuali kita akan memberikan jenis Pakan Alami pada sore hari nya baru boleh lah di berikan kembali & silahkan saja.



Takeran Pakan: PEMBERIAN.

* Cukup dua hari sekali saja pagi & sore hari.

* Untuk Cacing Sutra berikan seperempat ujung kelingking jari dewasa saja

* Untuk Cuk Hitam & Cuk Merah Hidup Non (BW) yang berjenis baik, berikan sekitar 20 s/d 30 jenik ekor saja namun jika Cuk Hitam ber ukuran Baby halus bisa di berikan sebanyak 50 ekor jentik, lebih.

* Untuk Pellet Udang 10 butir saja pada pagi atau sore hari nya jangan lebih kecuali memang ikan tersebut memang suka & lahap bisa di berikan sekitar 15 butir kecil saja Cukup.

Proses Rawatan Kolam Oudoor ini biarkan berlangsung selama minimal kurang lebih Dua Mingguan saja setelah itu baru lah Ikan dapat di pindah ke ukuran Aquarium: (Panjang 31cm. Lebar 18cm. Tinggi24cm), lalu setelah Ikan di masukan ke dalam Aquarium tersebut lakukan proses penyedotan 2 hari sekali & seterus nya tambah Air baru & Air (Daun) Saringan Ketapang jika cuaca mulai Dingin jika tidak pun tidak apa - apa, serta lakukan proses penjemuran di pagi / siang hari nya setelah Aquarium Ikan di sedot & di tambah Air endapan (Mineral) baru, selama 20 menit saja.



Selanjut nya Ikan dapat di latih rawat intip kanan kiri atau samping depan & belakang, serta untuk penyortiran Kualitas selanjut nya.



ALASAN, LATAR BELAKANG SECARA FAKTA: HASIL.



* Ikan yang di biarkan rawat di Kolam akan memiliki ke Unggulan lebih Bugar dari pada yang di Rawat di Media Aquarium, Toples & Wadah sejenis nya, karena secara Otomatis Ikan tersebut akan mengalami proses Alami yang secara langsung di rasakan oleh Ikan tersebut, di mana di saat Hujan & sorotan Matahari datang, Ikan tersebut akan merasakan nya.


* Di tambah pola pakan nya yang sangat Se imbang & Cukup tidak berlebihan hanya cukup pagi & sore hari saja, maka Ikan akan tumbuh secara Alami tanpa ada paksaan apapun & biasa nya Ikan akan terus terlihat Bugar Agresif.



* Semakin lama Ikan di Kolam tersebut maka makin baik pula pertumbuhan nya & untuk penyi pon nan (penyedotan) Air kolam gunakan selang yang ber ukuran besar lalu buang sekira nya endapan - endapan daun yang sudah kadarluarsa di dasar kolam Ikan tersebut, sedot Air s/d setengah ketinggian Air kolam tersebut kisaran 10cm ran saja, lalu tambahkan perlahan dengan Air baru endapan sekitar 10 cm ran kembali,. serta di cek pula apa bila ada tanaman air yang sudah membusuk segera di buang namun jika masih bagus biarkan terus di kolam.


* Setiap memasukan Air baru ke dalam Media Ikan apapun jenis yang di gunakan nya wajib lah di saring dengan jenis saringan kotak yang berbahan Halus guna nya agar oksigen Air baru yang di tuang dapat terpecah Oksigen nya secara merata (baik) juga pasti nya dapat meminimalis kotoran Air yang tidak perlu masuk kedalam tempat media Ikan yang di gunakan nya.

* Maka dalam kurun waktu satu bulan kurang lebih, apa pun jenis ikan nya Regular maupun jenis asli Giant, Ikan akan nampak bugar, Bongsor (Extra Large) mungkin bahasa awam nya JUMBO!! & JANGAN KHAWATIR IKAN BAKAL NGE GEREPES RUSAK SIRIP EKOR (DORSAL & FIN) NYA, NAMUN JIKA MASIH TERJADI DEMIKIAN MAKA IKAN TERSEBUT LAH YANG MEMILIKI BAKAT RAPUH PADA BAGIAN YANG RUSAK NYA, & BISA JADI IKAN TERSEBUT TERKENA VELVET NAMUN DAPAT LAH DI PASTIKAN 99 % HASIL NYA IKAN TETAP MULUS, BONGSOR & BUGAR.


Nilai Investasi:



sebenar nya Relatif bisa di katakan Murah atau Mahal balik lagi kepada kemampuan pemelihara Cupang itu sendiri karena di pastikan perlu nya lahan yang Cukup Besar & Aman dari gangguan Tangan - tangan jahil serta gangguan Hewan peliharaan lain nya karena letak nya di Outdoor di mana sudah dapat di pastikan sebaik nya tempat tersebut di jamin aman,. serta Kolam tersebut Nanti nya juga dapat di gunakan untuk Pengobatan Ikan - Ikan yang sakit dari tempat Indoor karena jika Ikan sakit di tempatkan di Kolam tersebut biasanya dapat Pula cepat sembuh nya selama Ikan tersebut memiliki daya tahan tubuh yang baik pula, bahkan tidak perlu di beri Obat - Obatan apa pun kecuali Busung (Kembung) dapat di taburkan Pencahar langsung ke Kolam tersebut, karena unsur Kolam telah terbukti 90% dapat Menuntas kan segala macam penyakit Ikan Cupang,. namun pula harus lah di perhatikan Komposisi Pakan nya jika Ikan sedang mengalami Sakit jangan di beri pakan Macam - Macam selain Cuk Hitam Se Cukup nya saja.


* Selain itu Kolam - Kolam tersebut dapat pula nanti nya sebagai tempat pemijahan, (pembesaran), secara Minimalis s/d Umur 1 bulan nan setelah itu Burayak Dapat di pindah ke tempat yang lebih Besar lagi.


* jadi dapat di pastikan Kolam - Kolam tersebut baik secara Multi Fungsi,. bahkan jika untuk jenis Aduan pun bisa dengan Cara:


Setelah Rawat Putar sekian hari maka Ikan Cupang Jenis Aduan dapat di pindah ke dalam Kolam tersebut selama 3 hari saja setelah itu angkat Istirahat kan beberapa hari lalu Ikan siap di Adu.


Hasil: Ikan Bugar & Agresif namun pola jenis pakan nya tidak boleh dengan cacing sutra, cuk merah hidup pun hanya buat selingan 1 minggu satu kali saja.

* Maka Kolam dapat di buat sesuai kemampuan Biaya yang Anda miliki secara Estimasi nya dapat lah di perhitungkan secara pribadi dengan Bahan Dasar, Semen, Batu Bata & Pipa untuk Saluran Pembuangan Air nya.


Perhatian:


Cara Method perawatan Kolam ini belum dapat di Aplikasikan terhadap jenis Cupang Hias Ekor Lebar seperti HALFMOON & SERIT karena saya pribadi belum mencoba nya,. namun jika untuk kategori PLAKAT REGULAR, GIANT, ADUAN SERTA WILD BETTA, METHOD RAWATAN KOLAM ADALAH YANG TERBAIK!!. Sebelum nanti nya Ikan di pindah ke Aquarium untuk di Display.


Demikian Catatan saya kali ini Khusus nya buat Para Penggemar Ikan Cupang Ber ukuran Bongsor.



Terima kasih semoga Bermanfaat & Selamat Mencoba.

Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it

Tuesday, October 19, 2010

Jalan panjang itu bernama standar penilaian nasional

by: Harry Setiawan*

perspektif seorang pencinta keindahan cupang hias Indonesia

Belajar mengenai keindahan cupang hias, sulit rasanya di pisahkan dengan apa yang disebut dgn kontes cupang hias, belajar mengikuti kontes tdk hanya belajar memilih, merawat ikan dan lain sebagainya tp juga memahami apa yang menjadi kriteria penilaian ikan ..

Di tahun-tahun pertama penulis mengikuti kontes cupang hias di Indonesia terdapat banyak hal yang terkadang membuat bingung terutama apa yang disebut sebagai aturan atau standar penilaian cupang hias sendiri, kontes-kontes yang berjalan waktu itu banyak yang memiliki aturan tersendiri yang terkadang membuat bingung sampai-sampai terkadangharus menanyakan siapakah jurinya? aturan apa yang digunakan? dan lain sebagainya

Secara garis besar kontes-kontes yang berjalan waktu itu banyak menggunakan aturan IBC yang digunakan oleh rekan-rekan dari perkumpulan yang menjadikan IBC sebagai afiliasinya namun banyak pula yang mengikuti "aturan nasional", mengapa saya kasih tanda quote? Karena selain subyek kontesnya sendiri berbunyi kontes nasional tapi juga juri-jurinya merupakan mereka yang biasa menjadi juri di kontes nasional yg memiliki aturan penilaian tersendiri yang walaupun secara garis besarnya sama dengan yang digunakan oleh yang berafiliasi dengan IBC tersebut.

Ternyata hal-hal seperti itu seringkali membuat bingung para pemain kontes terutama pemain pemula, seperti saya pada waktu itu dan seiring berjalannya waktu akhirnya sekelompok pemain yang mewakili beberapa daerah waktu itu mencoba mencari tau apa yang menjadi penyebab kebingungan ini.

Hasil yang di dapat waktu itu adalah adanya perbedaan sudut pandang mengenai cara menilai ikan antara yang menggunakan aturan penilaian yang satu dengan yang lainnya, kemudian didapat pula adanya keinginan dari pemain yang menginginkan ikan yang dikonteskan di satu kontes berbeda dengan yang lainnya dan penemuan terbesar waktu itu adalah apa yang mungkin menjadi kelemahan bangsa ini yakni, dokumentasi pada sistem penilaian "aturan nasional" ..

Banyak sekali aturan dan tata cara penilaian ikan masih berada dikepala para juri maupun para pemain, sehingga diperlukan langkah untuk menuangkan semua itu itu menjadi suatu aturan yang tertulis, kemudian sekelompok pemain tersebut melakukan langkah-langkah mengumpulkan semua masukan baik dari peternak, juri dan pemain yang biasa menggunakan "aturan nasional" agar nantinya menjadi suatu aturan yang tertulis...

Adapun maksud dari langkah tersebut adalah sebenarnya sebagai pijakan awal dalam rencana besar dalam penyusunan suatu standar nasional kontes cupang hias di Indonesia yang nantinya dapat diterima dan dapat digunakan oleh semua kelompok atau organisasi yang akan menyelenggarakan suatu kontes

Namun untuk berdiskusi dalam rencana pembuatan standar nasional tersebut dengan rekan-rekan yang sudah menggunakan aturan tertulis diperlukan suatu aturan yang tertulis juga hal tersebut dimaksudkan agar lebih mudah dalam diskusi penyusunan kerangka standarisasinya, karena semua yang menjadi bahan diskusinya akan menjadi secara jelas tertulis.

Kemudian sebagai wadah yang nantinya akan mempermudah dalam komunikasi, sekelompok pemain tadi mengambil inisiatif untuk mengumpulkan kelompok-kelompok maupun individu-individu menjadi suatu perkumpulan atau wadah resmi yang nantinya justru akan mempermudah bila ingin menjalin komunikasi atau diskusi mengenai rencana besar tadi dengan klub-klub cupang lain, dasar pemikiran kami waktu itu adalah daripada berbicara dengan banyak pihak yang memiliki karakter dan sudut pandang yang berbeda adalah lebih baik berbicara kepada suatu kelompok yang meiliki suatu aturan dan struktur organisasi yang lebih jelas karena akan lebih jelas aturan dan pihak yang menjadi teman diskusinya ...

Saat ini kondisi yang ada adalah adanya pendapat bagaimana memajukan percupangan nasional, sebagian pihak menginginkan bahwa kita harus memiliki standar sendiri, standar ala Indonesia mengingat kita juga memiliki andil besar dalam perkembangan cupang dunia maka sudah seharusnya aturan atau standar kita menjadi suatu acuan bagi negara-negara lain atau minimal kita dapat menjadi besar dengan produk kebanggan kita namun banyak pula yang menginginkan tetap menggunakan standar luar supaya kita dapat bersaing di dunia internasional

kedua pendapat tersebut sama benarnya dan sama-sama memiliki keinginan memajukan cupang Indonesia, namun tidak ada salahnya kita mencoba menggali potensi bangsa ini serta menggunakan apa yang menjadi keinginan para pendirinegara ini dalam menyelesaikan suatu perbedaan untuk suatu tujuan yang lebih baik, yakni musyawarah untuk mencapai mufakat ...

Padahal kalo kita lihat secara seksama sebenarnya kalau dikatakan perbedaan itu menjurus kepada perpecahan sebenarnya ibarat jauh panggang daripada api ..Saat kontes BMII ulang tahun yang pertama, banyak sekali peserta yang turun berasal dari klub-klub lain, seperti INBS, BCI ataupun Kobapi, kemudian saat INBS mengadakan kontes internasional di permata hijau taun 2009 dan di raiser cibinong tahun 2010, banyak pula rekan-rekan dari klub lain yang hadir bahkan saya sendiri kebagian menerima piala best of show waktu itu (narsis mode : on), sama halnya ketika rekan-rekan dari BCI atau Kobapi atau klub-klub mengadakan kontes banyak rekan-rekan dari klub lain yang ikut berpartisipasi, dan suasana di setiap kontes juga penuh kekeluargaan dan persahabatan bahkan jika anda mengakses situs ini (http://www.indobettas.com), yang perlu anda ketahui bahwa pemilik situs tersebut adalah ketua BMII dan ketua INBS, ditambah sdr Johannes dari Bandung dan di dalamnya banyak sekali anggota atau member situs yang juga anggota atau simpatisan dari klub-klub cupang yang ada,jadi sangatlah aneh menurut saya jika dikatakan terjadi suatu masalah antar kelompok cupang di Indonesia karena pada kenyataannya kami semua dapat saling menghargai dan bekerja sama.

Contoh yang hangat adalah rencana kontes TMII yang akan diselenggarakan oleh rekan-rekan INBS, meskipun awalnya sempat terjadi kesalahpahaman yang menurut saya terjadi karena adanya koordinasi dan miskomunikasi yang kurang baik, namun hal tersebut sudah dapat diselesaikan, saya secara pribadi juga hadir dalam rapat dengan rekan-rekan INBS, sehingga apa yang di khawatirkan mengenai terjadinya boikot, bentrok dan lain sebagainya hanya menjadi isapan jempol dan gosip belaka, bahkan untuk mendukung kontes tersebut kami juga telah melakukan pergeseran salah satu jadwal kontes nasional, sehingga jikapun terjadi suatu bentrok jadwal hal tersebut kemungkinan berbarengan dengan kontes-kontes regional yang selain sudah disusun jauh-jauh hari juga merupakan suatu kontes pembinaan yang bertujuan untuk mencetak pemain-pemain atau hobiis-hobiis baru yang berada di daerah setempat.

Jadi, jika mengatakan proses ini sebagai proses pemecah belah cupang hias di Indonesia hal itu menurut saya kurang tepat karena semua ini merupakan bagian proses yang harus dilalui untuk mencapai tujuan besar sebagai akhirnya yakni suatu standar penilaian nasional yang mewakili semua pihak, dapat diterima dan digunakan oleh semua pihak serta menjadi kebanggaan nasional

Jikapun nantinya tidak dapat ditemui suatu kesepakatan mengenai standar nasional ini karena masing-masing berangkat dari sudut pandang yang berbeda, menurut saya hal tersebut tidak perlu ditakuti atau dikhawatirkan, karena ikan cupang adalah mahakarya agung dari Sang Maha Pencipta, seperti halnya lukisan karya para maestro, banyak aliran-aliran seperti naturalis, impresionis, abstrak, dan lain lain yang melatar belakangi lukisan-lukisan tersebut, namun dapat dilihat satu halmeskipun sudut pandang aliran-aliran tersebut berbeda, namun kita tetap dapat mengatakan lukisan-lukisan itu indah, hal tersebut yang harusnya menjadi dasar kita dalam menilai ikan, selalu melihat dari sudut pandang yang mana, karena jika sudah demikian kita akan memiliki suatu ketetapan hati ingin mengikuti kontes yang model gimana dengan aturan yang seperti apa tanpa memperdulikan faktor-faktor lain di sekeliling kita ...

Dan sudah sangat sewajarnya atas dasar itu kita kembali ke masing aliran yang kita pilih, tanpa perlu mengintervensi atau menghakimi aliran lain, toh Leonardo da Vinci, Vincent Van Gogh, Rembrant, Michaelangelo, Raden Saleh, Basuki Abdullah dan lain lain tidak pernah saling bermasalah dalam menjalankan fungsinya sebagai pelukis-pelukis hebat ...

Untuk itu marilah kita secara bersama-sama menghilangkan sikap saling khawatir dan curiga, demi percupangan Indonesia yang lebih baik


Jayalah negeriku, Jayalah Cupang hias Indonesia

Terima kasih,

Harry D Setiawan



* = Penulis merupakan pencinta cupang hias Indonesia yang saat ini menjabat sebagai ketua BMII ( Betta Mania Independen Indonesia )

editor's note:
Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it

Thursday, October 7, 2010

CAH SEMARANG PUNYA GAWE

Atlas Betta Community Contest IV



Semarang, 3 Oktober 2010


Jauh sebelum perhelatan bertajuk Atlas Betta Community Contest ini berlangsung, perang urat syaraf terus dilancarkan dari tiap kubu. Ini pertanda begitu rindunya para pecinta komunitas ikan cupang hias terhadap keberadaan event kontes ikan cupang hias di Indonesia. Tengok saja tulisan dinding dalam sebuah situs jaringan social milik Agung Bettaholic:


Pasukan dibariskan dan diperiksa untuk terakhir kali sebelum diberangkat, dan semoga kalian berprestasi


Tulisan ini kemudian menjadi pemicu bentuk persaingan secara sehat, yang kemudian menjadi sebuah diskusi tak langsung lewat komentar-komentar membangun diiringi kelakar dari yang lain. Hal ini sudah lumrah terjadi, terkait kedekatan dari tiap


Tulisan dan komentar yang ada pada tiap dinding jaringan sosial dunia maya tersebut menegaskan kerinduan mendalam akan suasana kekeluargaan penuh canda yang kerap terjadi dalam pelaksanaan kontes. Bagaimana tidak, terhitung hampir sebulan lamanya kontes nasional dilaksanakan, sejak pelaksanaan Kaisar United Charity Contest yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan kemarin.



Ajang Atlas Betta Community Contest yang menginjak kali ke-4 ini juga dimanfaaatkan bagi para pecinta ikan cupang hias untuk bersilaturahmi dan memohon maaf lahir dan bathin. Karena dengan perkembangan teknologi yang ada pada saat ini, otomatis komunikasi yang terjalin hanya mengandalkan dunia maya semisal facebook, indobettas, inbs atau situs-situs dunia maya lain.





Dua jempol untuk tuan rumah



Adalah Johan Purnomo, atau akrab dipanggil dengan “Pak De”. Seakan tak ingin melepaskan kesempatan ini untuk membuktikan bahwa cah semarang bisa menjadi tuan rumah yang baik untuk setiap anggota komunitas pecinta ikan cupang hias Indonesia.Tengok saja, bagaimana dering telefon seluler peserta bordering hanya sekedar memastikan setiap langkah kedatangan teman-teman dari luar Semarang. Kekhawatiran sempat terbersit karena tersurat kabar akan kecelakaan kereta api di Bilangan Stasiun Petarukan-Pemalang yang memakan korban 34 jiwa sontak membuat Pak De dag dig dug.



Kami baik – baik saja, sekarang posisi sudah memasuki stasiun Weleri” Ujar Pur (Betta Butterfly) yang berangkat menggunakan angkutan Kereta Api menuju Semarang.



Oh, kami bisa turun di Poncol saja ya?” tambah Pur.



Diseberang sambungan, Pak De meminta Maman, Arif, Boyliem, Elnino dan Pur untuk menunggu karena beliau dan Tim akan menjemput. Ini adalah salah satu bentuk layanan tuan rumah yang bisa di tiru bagi tiap kota yang menjadi tuan rumah pelaksanaan kontes ikan cupang hias.



Benar saja, tak lama kaki mendarat di kota semarang, sebuah mobil keluarga berwarna biru juga sudah memasuki gerbang stasiun. Walaupun sebenarnya letak penginapan hanya berkisar 20 M dari stasiun poncol. Dengan sigap Wisnu menaikkan semua barang bawaan peserta ke dalam mobil. Pak De juga tak segan untuk mengantarkan tiap peserta ke lokasi kontes yang terletak sekitar 4 km dari penginapan.



Bekerja dengan sigap juga dilakukan oleh tim Atlas Betta Community (ABC) di tempat kontes, mulai dari penyediaan rak, akuarium, pengisian air sampai penempatan ikan berdasarkan kelas. Walau jelas dari raut muka anggota tim, kelelahan tak bisa disembunyikan. Terkadang di sela konte mereka lakukan untuk sekedar meregangkan otot, di pojok-pojok rak seraya terus mengingatkan peserta untuk menjaga ketertiban penilaian dan pelaksanaan kontes. Untuk segala upaya yang dilakukan oleh teman-teman di Semarang, layak mendapatkan acungan jempol.



Kontes ABC-IV ini juga diiringi oleh cuaca yang tak menentu. Pagi hari yang cerah tidak menjamin akan bertahan hingga petang, karena cuaca bisa berubah tiap saat. Terlebih hujan yang turun pada sore harinya. Untungnya kontes dilakukan Pondok Daun yang terlindung dan ruang yang cukup luas. Perubahan juga terjadi pola penempatan ikan, dari menggunakan meja, menjadi rak yang bisa menghemat ruang cukup untuk menampung peserta.



Sebelum penentuan juara dilakukan oleh tim juri, kesempatan ini dilakukan oleh Abu, Agung, dan teman-teman lain untuk mengguyur Anton Karnawan (53), yang terkenal dengan suara lantangnya, kebetulan pada saat itu merayakan ulang tahunnya. Walaupun beliau terbilang sepuh diantara yang lain, namun perlakuan tersebut diterima dengan suka cita, tanpa mengurangi rasa hormat satu sama lain. Diiringi ucapan dan jabat selamat dari Hendra S, Pak De, Fuad, dan peserta yang hadir hari itu. Sayangnya kontes ini tak bisa dihadiri oleh ketua BMII periode 2009-2011 Harry Setiawan, yang karena satu lain hal harus melewati kebahagiaan pecinta cupang hias lainnya. Namun tanpa mengurangi tanggung jawabnya, beliau telah menyebarkan hasil riungan BMII yang dilakukan seminggu sebelumnya di kediaman Maulana, kepada seluruh jajaran melalui surat elektronik. Hasil riungan ini yang kemudian akan dibahas dalam rapat akbar yang sedianya dilakukan pada awal Oktober nanti.



Berakhirnya Perjalanan si Abu



503 adalah angka yang terbilang fantastis untuk pelaksanaan kontes di luar Jabodetabek. Konsistensi jumlah ikan yang turun seakan makin menegaskan masih tingginya animo pecinta cupang untuk terus memajukan cupang di Indonesia.



Cukup enam kali si Abu merengkuh predikat Grand Champion. Terbukti gelar tersebut harus rela diserahkan pada barisan dasar gelap lain. Ajang kontes di Pondok Daun kemarin layaknya menegaskan bahwa perjalanan Abu harus terhenti. Namun gelar ini masih dipegang oleh Bekasi. Adalah Bahrul Alam, pemuda asal Timur Jakarta ini, datang dengan tekad kuat ke Pondok Daun, dan perjuangan itu membuahkan hasil.



Demikian juga yang terjadi dalam perebutan gelar Juara Umum. Walaupun Grand Champion dari Kelas Serit dan Halfmoon berhasil diraih Tim Abu Fardin, namun harus bisa berlapang dada untuk menyerahkan gelar Juara Umum ke tangan Kaisar United Banten hanya dengan selisih 4 poin. Dengan gelar ini juga, Kaisar United Banten berhak membawa Piala Bergilir Atlas Betta Community yang menjadi cirri khas dalam pelaksanaan kontes di Semarang, selain adanya kelas Serit ukuran Besar (Jumbo-red).


Tak lupa Pelaksana mengucap terima kasih sebesar-besarnya atas segala partisipasi Melinda Key (Tangerang), Hendra Satelit (Surabaya), 13 Betta Pekanbaru, Manado Betta Club, dan teman-teman yang tak bisa disebutkan satu persatu.


Yang jelas pelaksanaan kontes Atlas Betta Community Contest IV kemarin akan menjadi stepping stone terhadap kesiapan pelaksanaan Liga Cupang Indonesia yang rencananya bergulir mulai awal 2011 nanti.


Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it

Monday, September 6, 2010

28...450... 536, dan Hattrick si ekor pendek Biru

oleh Elnino Sutrisno pada 20 Juli 2010 jam 2:56
Bandung, 18 Juli 2010. Indobettas News

Memulai lagi ternyata tidak Mudah

Waktu menunjukkan pukul 10.30 WIB di Pasar Ulegan, Johannes Resano atau akrab ditelinga pecinta cupang hias dengan panggilan Jo tetap tidak dapat menyembunyikan kegelisahannya. Bagaimana tidak, bila melihat akuarium yang disediakan BOMB, panitia penyelenggara perhelatan Hybrid Betta Contest tidak mampu menampung antusiasme peserta yang turut berpartisipasi. Sebut saja pasukan 1212, dan BEBAS yang masih belum membuka kemasan berisi Cupang Hias belum juga dituangkan ke ajang kontes tersebut. Kegelisahan makin kentara ketika kotak-kotak cupang raksasa D2L memasuki arena.

Sesekali di tengok seluler ditangannya yang hampir tak pernah berhenti berdering, entah itu panggilan masuk atau sekedar pesan singkat. Memberikan petunjuk jalan untuk para penilai yang dipercaya menentukan pemenang hari itu. Arena kontes tampak kentara di tengah kios-kios ikan hias yang melompong, bisa dihitung jari saja yang masih aktif, selebihnya tak terurus.

“Punteun, geura di cek kahandap, sugan weh aya akuarium nu nganggur di kios-kios, lamun teu bisa di injem, bayarkeun weh. (Minta tolong, cepat cek ke bawah, mungkin aja ada akuarium nganggur yang ada di kios-kios, kalo gak bisa dipinjam, bayarin aja - Sundanese red)” Ujar Jo pada balad BOMB - Betta Owner Mania Bandung yang tampil dengan balutan kaus putih. “lamun aya keneh laukna, asupkeun kana botol heula, bersihkeun ngangge gareum teras di kadiuekeun. Nuhun nya (kalo masih ada ikannya, masukkan ke botol dulu aja, bersihkan pakai garam, cepat bawa kesini) ”. Tambah Jo

Masih belum yakin, Jo mendatangi Fuad (Fuad Achdiat-red) yang rela menjelajah dari Pacitan kembali ke kota kembang untuk meramaikan acara ini. Lama juga pecinta cupang hias tidak menjumpai sosok Fuad di arena kontes ikan cupang hias nasional. Ini kali pertama beliau melakukan come back.

“Di imah ente aya akuarium sabaraha? Punteun Ad, bawakeun kabeh kadieu euy, bisi kirang keneh” (di rumah ada berapa akuarium, minta tolong dong Ad, bawain aja kesini ya, gue takut kurang).

Fuad tidak menjawab dengan kata – kata, Cuma anggukan dan senyum kecil. Dengan sigap ia seerahkan kunci kendaraan ke adiknya untuk mengambil semua akuarium yang ada di rumah. Wajahnya juga tak lepas dari kekhawatiran.

Seakan mengerti akan situasi tersebut. Baik peserta maupun tim Juri menunggu dengan sabar. Momen ini dipakai oleh para pecinta cupang untuk berbincang, mulai dari kondisi jalan, tentang ikan cupang, burung sampe piala dunia yang baru usai.

“Bang Edi, Bang Iyus, Bang Arif… sadaya… terima kasih udah datang, tapi mohon sabar ya, banyak yang belum bisa masukkin ikan euy” . Tampak di salah satu kantong jaket denim yang dipakai, tersembul bungkusan berisi plakat raksasa, karena kantong lainnya sudah berisi Bon-bon pembelian akuarium.

Edi (Sudrajat) mengacungkan jempolnya. Pesanan Kopi dan penganan kecil disudut arena mulai datang dan ditempatkan di tengah riungan tersebut.

“Santai Jo, ente beresin aje dulu… Kite juga masih mau ngobrol – ngobrol kok” Sahut Enggan dengan senyum.

Kerap juga Jo mendatangi para peserta untuk memohon kesabarannya. Termasuk kepada Pak De (panggilan akrab Johan, pria asal Semarang) yang datang seraya membagikan brosur kontes berikutnya yang kebetulan diadakan di kota beliau pada awal Agustus nanti.

Hendra (Hendra Satelit Surabaya - Red) yang muncul agak siang juga tak kalah kaget begitu mengetahui proses penjurian belum dimulai. Seraya melongok arloji di tangannya dan melihat situasi yang terjadi, beliau memaklumi, sudah pukul 14.00 WIB dan penjurian belum dimulai. Padahal beliau bertolak dari timur Jawa sejak Jum’at. Tidak dapat disangsikan kecintaan dan totalitas Ayah dua anak ini akan Ikan Cupang Hias.

“Walaupun Jadwal di Surabaya harus mundur, saya mengerti. Karena Bandung sudah lama sekali tak ada Kontes Nasional. Terlebih kondisi saya kemarin memang tidak fit, Kena DBD. Ha ha ha ha” Ujar Hendra pada penulis ketika ditemui. “Mudah-mudahan antusiasme seperti ini bisa menular untuk daerah Jawa bagian tengah dan Timur dan pulau lain. Dengan di undurnya jadwal di Surabaya, kita bisa lebih maksimal merencanakannya, jangan lupa datang, sing penting silaturahmi-ne”.

The Show Must Go On

Perhelatan terus berlangsung, sementara diluar pasar, air mengguyur deras dari langit. Tak ayal jalan Pagarsih berubah menjadi sungai besar setinggi paha orang dewasa. Panitia satu persatu menyebutkan Plat Kendaraan dan meminta untuk memindahkan kendaraanya ke tempat yang lebih tinggi. Dari lantai 3 bisa terlihat kendaraan sudah tidak ber-roda lagi, terendam air bercampur tumpukkan sampah yang terbawa arus. Permasalahan yang memang jadi perhatian khusus pemerintah kota Bandung dalam pengelolaan DAS Citarum dan kepadatan pemukiman yang makin menggerus keberadaan salah satu Daerah Aliran Sungai terbesar di pulau jawa itu.

Sementara momen ini juga dimanfaatkan peserta – peserta dari luar kota untuk sekedar berkeliling menikmati keindahan kota kembang untuk mencari buah tangan dan penganan khas. Sebagian peserta mengisi kios-kios yang memang kosong untuk sejenak memejamkan mata dan menggunakan tas yang dibawa sebagai alas kepala dan Koran bekas alasnya. Tengok saja betapa Husin dan Arif (Depok) begitu terlelap akibat perjalanan yang mereka tempuh menggunakan sepeda motor!

28...450... 536, dan Hattrick si ekor pendek Biru

450 akuarium yang disediakan memang benar tak bisa menampung 536 cupang hias yang berlaga dalam 28 kelas hari itu. Tampil sebagai juara Umum Kaisar United dari Banten yang trophy-nya secara langsung diterima oleh Ibu Desi. Sementara tempat kedua dan tiga diraih oleh Steven Rikumahu (Batam) dan Abu Fardin.

Hybridbetta Contest juga menjadi saksi bagaimana seekor Plakat Biru menjadi Grand Champion untuk Ketiga kalinya. Ikan ekor pendek ini milik salah seorang pecinta cupang hias yang sudah dipanggil terlebih dahulu oleh yang Kuasa, Tommy. Mudah-mudahan prestasi ini menancapkan namanya di hati semua pecinta cupang hias dan motivasi tersendiri. Dan beliau tenang disana. Sementara GC Halfmoon diraih oleh Borneo Betta Club, dan untuk kelas Crowntail oleh Kaisar United (Banten).

Wajah Jo, sudah lebih rileks ketika menyerahkan piala. Diselingi kelakar karena lampu di Trophy GC dan JU yang mulai redup.

“Jangan Khawatir, Saya akan memberitahukan cara menyalakannya dan Charger besertanya”. Tak ayal disambut gelak oleh peserta yang datang.

Selamat untuk para pemenang, tanda kebangkitan ikan cupang hias terus terjaga, dan sampai bertemu di Museum Fatahillah, Cibinong, Semarang, Banten, Surabaya dan kota-kota lainnya. (Jo/Dije)

Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it

Wednesday, May 19, 2010

Kala Timur Mendominasi Barat

Jauh sebelum pelaksanaan perhelatan akbar ini, banyak perdebatan terjadi. Baik secara maya melalui forum di tempat para cupangers ngumpul (http://www.indobettas.com), situs jejaring sosial terkenal (facebook-red), atau beberapa jaringan lain yang tidak dapat direkam baik oleh saya. Padahal, kontes itu sendiri belum dimulai.

Lihat saja beberapa gejala yang terjadi, mulai dari menghilangnya beberapa jenis ikan SQ di pasaran. Maraknya penjualan ikan dan meningkatnya permintaan akan ikan-ikan cupang hias baik di tingkatan breeder, penjual, sampai pemain ikan. Satu kejadian unik dirasakan sendiri oleh penulis yang harus bangun, hanya untuk membalas sms dari beberapa pecinta cupang yang menanyakan tentang stok ikan cupang hias di rumah. Ujung-ujungnya, penulis harus mengecewakan pecinta ikan cupang tersebut, karena satu dan lain hal. Pertama, “there is no such things as a good fish” dimiliki oleh penulis, bilapun ada, ikan-ikan tersebut sudah melewati masa keemasan mereka dan memulai tugas mereka untuk mengasuh calon-calon juara masa depan. Tapi ini tidak juga menghentikan langkah mereka untuk mendapatkan cupang hias kualitas kontes.

kalo emang yang lagi jagain anak masih bagus, berapa harganya? Kalo perlu angkat aja ama burayak2nya” begitu sekelumit bunyi sms yang pernah diterima penulis jam 12 malam.

Ini juga yang menimbulkan “sense of curiousity” penulis untuk terlibat langsung di dalam perhelatan akbar tersebut. Seademikian tinggi-kah animo yang sudah terbangun di kalangan para pecinta ikan hias yang notabene, penyebaran mayoritasnya ada di bumi pertiwi ini?

Bring Indonesia’s Crowntail Dignity Back to Slipi


Slipi, adalah awal segalanya, dan Kontes Ulang Tahun BMII adalah upaya untuk membangkitkan lagi semangat nasionalisme dalam tubuh setiap pecinta ikan hias ini. Terutama untuk crowntail, yang memiliki nilai historis tersendiri bagi pecinta cupang hias di Indonesia.

Mari kita simak sejenak kutipan yang diambil dari tulisan wong londo, pada sebuah situs ikan cupang.

The last 5-10 years another type of tail was developed. An Indonesian breeder, Ahmad Yusuf, developed the crowntail. Here the rays extended to outside the edges of the fin. This is why the fins get a "comb-like"appearance (is also called the combtail treat).” (van Esch, 2004)

Ini menjadi pertanda bagaimana crowntail jerih payah keringat Indonesia begitu dihargai dimata dunia Internasional. Dan Slipi mempunyai daya magis untuk mewujudkan hal tersebut.

Dan benar saja, walaupun memang dalam tiap kontes suasana kekeluargaan yang tak pandang status sosial, kelas umur selalu dapat ditemui. Kontes slipi mempunyai daya magis tersendiri. Ada sosok Ahmadi (KOBAPI), Martin (Mantan Ketum InBS), Hermanus Haryanto (Ketua BCI) dan beberapa sesepuh lain juga sempat hadir dan berbagi pengalaman serta pengetahuan mereka. Tak terhitung juga jumlah breeder dan pecinta ikan cupang hias yang hadir dan meramaikan pada hari itu.

Ini juga yang memotivasi beberapa pecinta cupang hias Indonesia untuk membuktikan sumbangsihnya bagi kemajuan cupang hias indonesia. “Apapun saya lakukan untuk memajukan dunia ikan cupang hias indonesia, gak peduli berapa ikan yang saya harus masukkan hari ini, sing penting bisa terus meramaikan, lah wong ulang tahun khan cum setahun sekali!” tukas Hendra (atau dikenal dengan nama Hendra Satelit), pria asal Surabaya yang tak segan berdiskusi dan bercanda dengan para pecinta cupang hias lainnya. Total lebih dari 100 ikan yang beliau masukkan menjadi peserta kontes, atau kira 12,5% dari 816 ikan yang tercatat di meja panitia. Sebuah rekor fantastis, terbilang sejak pelaksanaan kontes di Lapangan Banteng lebih dari 2 tahun lalu. Yang membedakan, 816 ikan yang bertanding, semua memang layak bersaing.

Saat Timur Kuasai Barat

Kawasan timur Sumatra (Pekanbaru, diwakili oleh Gerot Farm (289 poin) dan Betta Showroom (239 poin) di peringkat 1 dan 2 Juara Umum-red) dan Jawa (Surabaya, diwakili oleh Hendra Satelit dengan 167 poin) menunjukkan kekuatannya dalam ajang kontes Slipi (Jakarta Barat) ini. Lihatlah bagaimana ketiga jajaran Juara ini begitu menguasai jalannya kontes. Hampir selalu ada ketiga nama tersebut dalam setiap pengumuman Juara di tiap kelasnya.

Dan ini juga yang harus kita lakukan untuk memperjelas supremasi dunia timur ke barat. Ini juga yang harus sama-sama kita buktikan sebagai orang timur untuk terus mengibarkan kejayaan serit di dunia barat. Ini juga yang menjadi perhatian dari para pecinta cupang di Indonesia, termasuk keinginan Hermanus Haryanto disalah satu topik pembicaraannya dengan penulis.

Bagaimana caranya, kita harus mengembalikan lagi kejayaan tersebut. Terus terang, serit kita selalu diakui oleh teman-teman di luar negeri dalam setiap kesempatan kontes Internasional yang diadakan” jelas Hermanus, bercerita tentang pengalamannya bertanding di kontes ikan cupang hias Internasional. “Perjuangan saya juga tidak akan sampai kesana bila tidak mendapatkan dukungan dan restu dari teman-teman semua disini. Saya tidak pernah memandang, baik itu pendatang baru, ataupun pemain lama. Selama kita mempunyai concern yang sama untuk membangun ini, pintu saya akan selalu terbuka untuk mereka. Ada baiknya hubungan ini kita pererat melalui gelas-gelas kopi dan obrolan yang lebih santai, jangan sungkan untuk datang, saya tunggu” tambahnya, mengenai bagaimana hubungan yang terjalin antar pecinta cupang hias.

Dan ini juga yang menjadi dasar bagi BMII untuk membentuk tim “Cakar Garuda Nusantara” dengan tujuan akan selalu membawa nama Indonesia dalam setiap ajang kontes internasional ke depannya. Sebuah mimpi yang tidak dapat dibangun tanpa dukungan dan peran serta setiap insan pecinta ekor mahkota di negeri ini.

Setidaknya kita sudah meletakkan dasar kuat untuk ini, kedekatan personal antar komunitas tanpa memandang perbedaan status sosial dan usia. Dan BMII sendiri mencoba meletakkan pondasi tersebut dalam bentuk Standarisasi Kontes Cupang Hias BMII sebagai bentuk jerih payah yang mulai dibangun sejak 2 tahun lalu bersama teman-teman di Bandung” ujar Harry, ketua BMII periode 2009-2011, dalam salah satu topik sambutannya, sebelum membagikan tumpeng kepada perwakilan dari pemerintah kota Jakarta Barat. Tumpeng yang sama yang dinikmati oleh sebagian besar pecinta cupang yang hadir.

"Pembenahan akan terus dilakukan sebagai pertanda, bahwa kita memang sedang berkembang untuk maju. dan kita berharap ini bisa dilakukan secara terbuka melihat animo dan masukkan dari teman-teman baik di daerah melalui korwilnya, ataupun teman-teman yang concern di sekitaran Jabodetabek" jelas Harry tentang cita-cita mengembangkan Ikan Cupang Hias melalui sistem yang terbuka dan indipenden

Terlepas dari insiden-insiden yang mengganggu jalannya kontes pada hari itu, mulai dari molornya pelaksanaan sampai intervensi dan protes peserta atas kinerja yang dilakukan oleh tim juri. Yang harus diingat bersama adalah, bahwa kontes kemarin bukan akhir dari perjuangan untuk terus meningkatkan kejayaan ikan cupang hias, namun lebih menjadi sebuah landasan bagi jalan yang ingin di bangun bersama oleh setiap lapisan komunitas dan individu pecinta ikan cupang hias di Indonesia. Semoga

Ayo, gulirkan terus semangat ini dari tingkatan daerah, nasional sampai interanasional.

Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it

Friday, May 7, 2010

Betta Klinik said: berkomunikasi dengan cupang.

Jika antar sesama manusia atau hewan darat lainnya dapat ber interaksi & berkomunikasi melalui percakapan, suara & isyarat, maka jika di ikan cupang pun sebenar nya ada juga namun yang perlu kita cermati ialah:

bahasa tubuh & prilaku nya, jika kita sangat memahami nya maka kita akan selalu tau apa - apa saja yang di inginkan oleh ikan cupang peliharaan kita tersebut,.

ada pun bahasa tubuh & prilaku ikan cupang yang harus kita pahami ialah:

A. jika ikan di saat sedang berada di tempat nya, seperti:

jantur, aquarium, toples, atau di tempat yang memang bisa di kategorikan luas bagi ikan cupang, lalu ia bergerak ke atas, bawah, kanan & kiri dengan berlari - lari sendiri tanpa ada nya lawan maupun ikan lainnya, maka ikan tersebut bisa jadi sedang merespon bayangan diri nya sendiri, sambil juga merelaksasikan otot - otot nya, sekaligus penjelajahan tempat wilayah ia ber ada.

psychology ikan: sangat sehat & riang gembira.

B. jika ikan senang diam di bawah dasar tempat ia ber ada lalu ia tidak menggerakan sirip ingsang nya benar - benar diam, namun semua sirip ekor nya melebar atau aga mekar & agak miring sedikit, maka ikan tersebut sedang tertidur (bobo).

psychology ikan: sangat sehat & tertidur pulas.

C. ketika ikan setiap sekat pembuka nya di buka (tayang kan) dengan lawan jantan selalu lari -larian, sambil terkadang meliuk - liuk, ingin membikin busa, dengan posisi ekor di bawah (semi kuda laut), & terjadi lebih dari 5 menit tidak galak - galak maka ikan tersebut di nyatakan soubu berat.

psychology ikan: sedang ingin kawin (birahi tinggi).

D. jika ikan sering loncat - loncat ke permukaan air tempat ia tinggal nya, maka sebaik nya tempat ikan tersebut jangan lah di tutup & biar kanlah dalam keadaan terbuka dengan jarak renggang sekat yang agak jauh dengan lawan atau di taruh sendiri tanpa ada sesuatu di sekeliling nya maupun sekat penutup namun hal tersebut akan hilang sendirinya hanya kepanikan sesaat saja maka posisi air pun janganlah terlalu tinggi karena di khawatirkan ikan tersebut dapat loncat ke atas permukaan.

psychology ikan: ke panikan sesaat di tempat yang baru.

E. ikan selalu diam di atas (kuncup) jalan nya sempoyongan tidak stabil terkadang ikan suka menabrak nabrakan diri nya ke kaca aquarium, toples, tempat tinggal nya ia ber ada, seperti memoles - moles kencang maupun pelan.

psychology ikan: positif sedang merasakan sakit ada yang di rasa, karena adanya ke tidak nyamanan maka dengan cara memoles - moles tersebut ikan sedang menggaruk atau ingin mengeluar kan yang tidak enak di dalam badan (sisik) nya.

F. jika ikan suka meliuk - meliuk dengan menguncup kan badan nya lalu bergerak seperti ular, maka ikan tersebut sedang memasuki masa soubu nya.

psychology ikan: ikan baru masuk masa puber nya, pertambahan umur jika dalam waktu seminggu atau satu bulan ikan tersebut melakukan hal tersebut ber ulang - ulang sampai dua tiga kali sebaiknya ikan tersebut akan memasuki masa soubu berat dengan rentan masa yang panjang.

G. ikan selalu rajin bikin busa, ikan tersebut belum tentu soubu berat namun ikan tersebut sedang membuat sarang / busa yang menggumpal atau, wilayah kekuasaan nya (rumah) sebagai tanda bahwa ikan tersebut sudah cukup dewasa mampu mempertahan kan wilayah nya.

psychology ikan: sangat sehat, & type jantan seperti ini type jantan jika di kawinkan nanti nya akan siap mengasuh anak - anak nya.

H. jika ikan belum di beri pakan atau sedikit beraktifitas namun sering mengembang kempiskan labirin kedok nya seprti engap - ngappan dalam waktu jangka lebih dari satu minggu maka ikan tersebut mengalami positif gangguan pernapasan.

psychology ikan: sedang mengalami gangguan lendir pernafasan labirin.

I. ikan selalu mengambil nafas dengan cara menyentak - nyentak & dalam mengambil nafas bisa berkali - kali, & jika berjalan ikan selalu agak sedikit berat kebelakang sambil menyentak.

psychology ikan: ada nya gangguan (gejala) pencernaan (semi soucek) jika di lihat sisik nya belum positif mekar (bangun).

*demikian kurang lebih nya beberapa bahasa tubuh & prilaku pada ikan cupang yang harus kita sikapi dengan bijak, sehingga kita tidak menduga - duga dengan perkiraan yang keliru lagi, semoga catatan klinik kali ini dapat membantu untuk kedepannya bagaimana kita harus tetap memahami apa yang sedang di rasakan oleh ikan cupang kesayangan kita serta solusi nya untuk menghadapi pelbagai kasus serius lainnya.

terima kasih salam klinik & sukses, BERKOMUNIKASI DENGAN CUPANG.
source: http://www.facebook.com/notes/betta-klinik/berkomunikasi-dengan-cupang/416202471702
Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it

Thursday, April 22, 2010

BMII Press Release: Rebut Kembali Kejayaan Serit ke Indonesia


Siapa yang berani merubah kalimat diatas? Harus berhadapan dulu dengan para pecinta cupang hias di seluruh pelosok Indonesia. Mulai dari petani, hobiis sampai penggila ikan hias asli Indonesia ini pasti tak rela kalau sampai produk aslinya berkibar dengan bendera orang lain.

Mungkin demikian sepintas yang bisa ditangkap dari kegemasan beberapa peternak kawakan, dan pecinta ikan hias dengan melihat kenyataan bahwa dalam kontes-kontes ikan cupang hias (Show Betta) yang diadakan, untuk kelas Crowntail selalu disandang oleh peserta dari luar Indonesia.

Kenyataannya, sejarah lahirnya strain baru dalam dunia ikan cupang hias dengan kemunculan ekor mahkota atas nama A Yusuf pada tahun 2006 begitu mencengangkan. Sejarah lahirnya si ekor mahkota ini, tak lepas dari keuletan beliau pada tahun 1997 dalam menyilangkan Indukan Impor thai warna biru berekor delta dan bergerigi (oleh peternak lokal disebut gir-red), hingga akhirnya muncul empat cupang serit pertama berwarna biru, hijau, abu-abu dan maskot (Cambodian).

Kemunculan Ikan Cupang Serit dipublik dimulai pada Agustus 1998. Tidak menjadi juara, namun banyak diminati karena keunikan sirip dan ekor yang seakan-akan robek dan rusak, namun membentuk keteraturan sendiri. Keunikan inilah yang kemudian menggugah para peternak cupang di Indonesia untuk terus mengembangkannya.

Crowntail
, adalah sebuah karya cipta tinggi dari anak negeri ini. Ikan ini juga yang mengangkat sederet nama seperti; Ahmad Yusuf Kamil, Subur Djaelani (Asiong), Henry Gunawan (Henry Yin) dikenal di dunia cupang internasional. Setidaknya sampai tahun 2006 cupang serit milik Walet Fish Collection, Batang, Jawa Tengah telah memenangkan gelar kehormatan Grand Champion pada kontes bergengsi Aquafair 2006 di Malaysia dan Aquaria 2006 di China.

Terinspirasi dengan sejarah crowntail, BMII kepanjangan dari Betta Mania Independen Indonesia mencoba mengangkat kembali kejayaan tersebut dan ingin mengajak semua pecinta ikan cupang hias Indonesia untuk mencintai hasil karya anak negeri ini. Ini tergambar jelas dari logo BMII berupa paduan teratur warna merah putih dan skets crowntail di tengahnya. Setidaknya demikian penjelasan yang diberikan oleh Anton Karnawan (atau akrab dipanggil Boston-red) dan Harry Setiawan, Ketua BMII 2009 - 2011 tentang BMII dan visi untuk memajukan kembali dunia Ikan Cupang Hias Nasional yang sempat terombang-ambing.

BMII dibentuk oleh sekelompok hobiis, peternak, dan pemain kontes cupang hias dari Jakarta, Malang, Bandung dan Yogykarta. Gagasan awal yang menjadi landasan utama dari BMII adalah membangun suatu komunitas ikan cupang hias yang bersifat mandiri dan Independen yang akan menjadi lokomotif pengembangan ikan cupang hias di Indonesia dengan meningkatkan potensi dasar dari potensi sumber daya manusia yakni petani ikan cupang hias di Indonesia.

Tahun 2010 adalah tahun kebangkitan ikan cupang hias nasional, dan mudah-mudahan fondasi yang sudah dibangun bersama ini akan terwujud. Dan di tahun 2011, Indonesia bisa kembali berkibar di dunia internasional, semoga” jelas Ayi, panggilan Harry Setiawan mengenai visi dan misi yang coba dibangun bersama BMII. “Manfaat ini akan terus terasa dan sinambung untuk penerus yang memang lekat dengan budaya anak negeri ini, dukungan semua pihak sangat dibutuhkan.”

Satu tahun berkiprah, dimulai dari sebuah obrolan serius di Bandung, BMII kini mulai menancapkan visi dan misinya bagi kemajuan Ikan Cupang Indonesia. Memang masih panjang perjalanan untuk mewujudkan mimpi tersebut. Mulai dari stabilnya penjualan ikan cupang guna meningkatkan kesejahteraan petani, konsistensi pengadaan kontes dan mempererat tali silaturahmi antar petani (peternak), adalah keinginan yang ingin dicapai melalui dukungan semua pihak yang terlibat.

Sebagai suatu organisasi atau perkumpulan yang bersifat independen visi utama dari BMII adalah menjadi organisasi modern, profesional dan mandiri dengan meningkatkan segenap potensi dan sumber daya Indonesia. Kedepan BMII mempunyai misi untuk meningkatkan kesejahteraan petani ikan cupang hias dengan membangun suatu industri ikan cupang hias di Indonesia secara profesional dan mandiri.

Kontes Ikan cupang hias adalah lokomotif yang akan menggerakkan industri ikan cupang hias di Indonesia dan atas dasar itulah maka pijakan awal sebagai bagian dari pencapaian visi dan misi utama BMII adalah membuat suatu kontes ikan cupang hias yang berkesinambungan dengan standar yang dibangun oleh potensi sumber daya Indonesia, tanpa bergantung oleh negara lain. Dengan bergeraknya roda lokomotif pengembangan cupang hias di Indonesia maka diharapkan industri ikan cupang akan terus tumbuh dan bergerak dengan potensi sumber daya Indonesia yang menjadi subyeknya.

Betta Mania Independen Indonesia (BMII) adalah suatu wadah atau perkumpulan bagi penggemar ikan cupang hias di Indonesia. Pertama kali didirikan di Jakarta, pada tanggal 26 April 2009 yang ditandai dengan dimulainya kontes perdana BMII I di Raiser (Pusat Promosi Ikan Hias), Slipi Jakarta Barat. Sejarah, bahwa slipi tak bisa dihapuskan dengan perkembangan ikan cupang.

Sampai saat ini masih dapat ditemui di sepanjang Petamburan sampai kota bambu, dimana tersebar kolam-kolam bekas pemeliharaan ikan cupang, sampai bidang usaha pendukungnya. Ini yang coba diangkat melalui kegiatan Ulang Tahun ke-1 BMII. Dengan dasar itulah dipilih Pusat Promosi (raiser) ikan hias Slipi sebagai tempat penyelenggaraannya. Dan mudah-mudahan melalui kontes BMII 1st Anniversarry, kita bisa rebut kembali kejayaan itu ke negeri ini.

Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it

Monday, April 19, 2010

Cara Termudah Membuat Pencatatan Perkawinan Ikan Cupang

Gue orang yang punya banyak kekurangan, salah satunya adalah sifat pelupa. Udah gak keitung lupa apa aja. kadang lupa bawa dompet, lupa bawa duit, lupa kerjaan... banyak dah.

Tapi untuk hobi baru gue ini, ada sedikit perubahan terjadi. disamping banyak juga masukan dari teman-teman sesama pecinta Cupang.

Gue mulai catetin tuh contekan yang gue dapet secara serabutan. Mulai dari catetan tentang Genetika, Air, Penyakit... sampe yang terakhir bikin pencatatan line dan spawn log (breeding).

Untuk mempermudah ingatan ada satu metode yang gue anggap paling mujarab dalam melakukan pencatatan perkawinan (pembiakan cupang). Gue melakukan pembiakan disesuaikan dengan jadwal kontes (baik regional, maupun Nasional), yah minimum kontes yang sekitaran pulau Jawa aja. kalo gak ada, baru tanggal kontes di daerah lain yang jadi acuan.

caranya mudah:
Penamaan lubuk, gue pake kode
DEPOK ABC 1 - n,
BEKASI 1-n,
FATMAWATI LG 1-n,
CIPUTAT 1-n, sampe terakhir
PENINGGILAN APR 1-n.

toh kalo gue lupa, tinggal calling temen2, tentang pelaksanaan waktu kontes

ini juga gue lakukan setiap ada ikan baru (beli or dikasih)

contoh:
EL CT00015 :
Kode, JAYA 5. jenis: Platinum CT. Age: 5 Months, Size: 5 cm. Date: H-7 FATMAWATI LG dan seterusnya.

Tar pas ngawinin enak juga itung2an umurnye, dan kodefikasinya

contoh:
Lubuk CIPUTAT 1

PK 1 pairs: (JAYA 1) Blue Marble Male (size, age) X (AMAN 1) Red Dragon Female (sex age), experimen No: 9, P0 (Parental)

artinya:
ikan cowok yang gue dapet dari Jaya gue kawinin sama ikan cewe dari aman. status mereka dalam line adalah parental.

Lubuk CIPUTAT 2
HM Pairs 2: (Nino 1) Black Copper Male (5,5 cm, 6 months) X (Deddy 1) Abu (Steel Blue) Female (5cm, nn) Experimen No. 10 (Parental)

Ikan Cowok gue lupa dari mana, cewek dikasih Deddy. Parental dan dikawinin pas kontes ciputat.

Beberapa teman menyarankan melakukan pencatatan reguler untuk semua ikan gue. menyenangkan memang.


terus gimana cara anda?

Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it

Slipi dan Perkembangan Cupang Hias Indonesia (Bagian 2 - tamat)

Pada pertengahan tahu 1990-an ikan cupang mulai di konteskan dan di pamerkan keindahan fisiknya tapi mereka belum memisahkan kategorinya seperti sekarang yang memisahkan bentuk sirip maupun warnanya. semenjak adanya kontes konsep ikn cupang dahulu sebagai ikan aduan atau laga berubah menjadi ikan hias.

Kontes ikan menjadi lebih semarak sejak ada pembagian kategori warna dan bentuk sirip. untuk warna ikan cupang jenis serit mempunyai dasar warna terbanyak. bahkan untuk dasar ukurannya ada yang ukuran besar (senior) dan kecil (junior).

Cupang serit merupakan cupang asli Indonesia dan merupakan cupang yang dikembangkan pertama kali oleh peternak-peternak Indonesia. Siripnya yang serupa jarum atau berserit yang merupakan kepanjangan tulang sirip. Cupang serit merupakan kebanggaan bangsa Indonesia dalam memberikan sumbangan pada dunia cupang internasional. Hingga kini Indonesia dikenal sebagai penghasil cupang serit terbaik di dunia. Dalam setiap ajang kontes internasional cupang serit Indonesia selalu merajai kontes kategori serit, bahkan cupang serit milik Walet Fish Collection, Batang, Jawa Tengah telah memenangkan gelar kehormatan Grand Champion pada kontes bergengsi Aquafair 2006 di Malaysia dan Aquaria 2006 di China.

Bermula pada tahun 1997 dari bilangan Haji Ten, Jakarta Timur peternak andal Indonesia Ahmad Yusuf menyilangkan indukan impor Thai berwarna biru yang memiliki ekor delta dan bergerigi (biasa disebut gir oleh kalangan peternak lokal). Setelah beberapa kali dikawinkan maka terciptalah cupang serit yang pertama dengan warna biru, hijau, abu-abu dan maskot (Cambodian).

Untuk pertama kalinya pada bulan Agustus 1998 cupang serit turun dalam ajang kontes cupang di Pondok Indah Mall Jakarta. 2 ekor cupang serit warna hijau dan maskot walaupun tidak menjadi juara, namun telah mengundang sensasi, karena cupang tersebut berbeda dari kebanyakan cupang ketika itu yang berekor lilin atau slayer. Cupang serit dua tersebut diminati karena bentuk siripnya yang unik seakan-akan ikan yang sobek dan rusak.

Pada bulan Mei 1999 sebelum pemilu, peternak Slipi, Jakarta Barat mulai mengambil indukan cupang serit dari Yusuf. Mulailah Kamil dan kawan-kawan di.Slipi mengembangkan cupang serit dan menjadikan Slipi sebagai sentra cupang serit nasional hingga kini. Dalam perkembangannya serit berkembang menjadi serit dua, empat hingga serit enam belas. Dan muncul pula varian serit balok, serit balon dan serit silang.

Fenomena serit silang telah mengangkat nama Henry Gunawan atau Henry Yin dikancah percupangan internasional sekaligus mengangkat nama Indonesia dipercupangan hias dunia. Serit silang berwarna merah hasil ternakan Subur Jaelani atau lebih dikenal sebagai .Asiong, asal usulnya pun berasal dari Ahmad Yusuf yang dibeli oleh hobbiis pemain kontes Pohin dan diberikan kepada Asiong untuk dikembang biakan dan disilangkan. Hingga kini serit silang berharga tinggi dan sangat dicari-cari oleh para hobbiis karena belum dapat diturunkan secara terus menerus. Seekor serit silang bisa berharga diatas jutaan rupiah. Karena ekornya yang silang melengkung menyerupai mahkota raja serta masih sangat sulit diperoleh serit silang dinamakan King Crowntail atau rajanya cupang serit.

Bisa terlihat, bagaimana Slipi tidak bisa dipisahkan dari Cupang, dan apakah sejarah baru dalam Perkembangan dunia Ikan Cupang Hias akan kembali terjadi? kita buktikan saja pada tanggal 24-25 April 2010 nanti

Sayangnya beberapa narasumber lain yang saya minta secara paksa dan bujukan tidak memiliki dokumentasi pendukung untuk ini. Untuk itu melalui artikel yang saya susun secara serampangan ini, saya mengajak teman2 untuk melengkapi dan memperkaya khazanah pengetahuan kita.

sumber bacaan:
Atmadjaja, J. dan Sitanggang, M. Panduan Lengkap Budi daya & Perawatan Cupang Hias, hal 13 - 15, Jakarta, Agromedia, 2008

http://www.inbs-club.com/phpbb/viewtopi ... 856#p17481

http://books.google.com/books?id=N5jc0h ... PI&f=false

http://jurnalmedika.com/edisi-11-2009/1 ... -sppd-khom

http://sucipto.web.id/info/category/sejarah/page/6/

http://hkbp-slipi.blogspot.com/p/sejara ... pi_24.html

http://artikelindonesia.com/search/Seja ... -+Forum+...

http://infoikancupang.blogspot.com/2009 ... nesia.html

http://dev.progind.net/modules/smartsec ... itemid=117

Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it

Menjelang 1 Tahun BMII: Slipi dalam Sejarah (Bagian 1)

Slipi, daerah yang kini diidentikkan dan sering diplesetkan berasal dari kata “sleepy” yang berarti ngantuk. Bagaimana tidak? Bentuk bidang jalan yang lurus dan panjang kerap membuat para pengguna kendaraan mengantuk, ditambah situasi jalan yang padat dan tak pernah luput dari kemacetan kota. Jumlah kecelakaan-pun bisa dibilang tidak sedikit. Tapi dibalik itu semua, ternyata Slipi menyimpan sejumlah kisah dan sejarah bangsa Indonesia.

Beberapa saat kedepan daerah ini akan menjadi bagian dari sejarah bangkitnya dunia ikan hias, khususnya Ikan Cupang (Betta splendens, Regan 1910). Berikut ini adalah beberapa data dan fakta sejarah yang berhasil dihimpun oleh pewarta indipenden dan sukarela tentang Slipi.

Slipi Djaman Doeloe Kala (Era Kolonial Inggris dan Belanda)

Semenjak pendudukan kolonial Inggris, Slipi sudah terkenal sebagai salah satu pusat niaga di Batavia. Mulai dari saudagar Arab dan Tionghoa, sampai pelaut nusantara dari Batak dan Bugis selalu menyempatkan untuk singgah dan berniaga ke tempat ini, menjajakan komoditas khas dari wilayahnya masing-masing. Tempat ini dianggap paling netral ketimbang pelabuhan sunda kelapa, salah satunya karena harga yang ditawarkan kadang jauh lebih rendah dari harga di pelabuhan. Petani teh dan kopi dari Ancol, Bogor sampai cianjur juga tak pernah melewatkan melakukan penjualan hasil buminya di wilayah ini. Kain Arab, keramik Tionghoa akan ditukar dengan rempah-rempah dan hasil bumi lainnya. Gubernur jenderal Deandles (sampai 1811) menetapkan Slipi sebagai kawasan Niaga, sebelum kemudian digantikan oleh Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles (Raffles – 1811 sampai 1816), Batavia di bawah kendali Inggris. Pelabuhan Sunda Kelapa dianggap tidak aman, karena sering terjadi pemberontakan warga Indonesia. Dan bermulalah kehidupan multi-etnis di wilayah ini. Raffles kemudian meletakkan dasar kebijakan ekonomi untuk pulau jawa, terutama Slipi. Sebagian tanah di batavia dikenakan landeelicjk stelsel atau sewa tanah. Sedangkan di priangan masih ada yang menganut preanger stelsel (atau tanam kopi paksa). Makanya banyak petani priangan yang menjual kopinya di Batavia.

Disinilah kemudian saudagar dan pelancong luar mengadakan perjanjian sewa tanah dengan pemerintah kerajaan Inggris dan mulai menetap di Batavia (Slipi). Sistem sewa tanah dilakukan dengan memberlakukan fungsi pengawasan Residen (pendamping bupati), pengawas penghasilan yang diperoleh dari tanah (opzieners der landeelicjke inkomsten) dan pengawas pamong praja (controleur van het binnenlands bestuur).

1816, kekuasaan politik di Batavia kembali ke pemerintah kolonial Belanda melalui VOC. Sistem ekonomi berubah total. Pada tahun 1830, Gubernur Jenderal van den Bosch menghapuskan sistem sewa tanah yang terus berlaku selama kepemimpinan 5 gubernur jenderal sebelumnya. Tanah boleh dimiliki oleh warga keturunan yang ada di Jawa, hanya pemilik tanah akan dikenakan pajeg dan cuke. Di beberapa daerah pajeg dan cuke dikenakan secara tidak merata. Ini kemudian yang menyebabkan terjadinya pergolakan. Sastrakusuma, mandor priangan termasuk korbannya.

22 Juli 1913, pergolakan dan kerusuhan terjadi di Slipi. Cuke yang dikenakan dari warga keturunan (multi-etnis) naik sampai 200%. Pamong praja kadang berlaku seperti tuan tanah memberikan pungutan pajeg sekena hati tau khan kenapa sampe sekarang kelakuan pamong praja gak pernah bener, itu karena warisan kumpeni. Salah satu bentuk kesewenangan ini secara legal disetujui oleh pemerintah belanda. Ambil contoh kasus penyelesaian sengketa di Tanah Abang dan slipi dengan “Patahkan saja Leher Tuan tanah satu” (termuat dalam Surat Residen Batavia kepada Gubernur Jenderal , tanggal 10 September 1913 No. 367 dalam Mailrraporten 1913.13 ARA).

Slipi, Peradaban Multietnis, Multibudaya, dan Multikuliner

Slipi, memang salah satu bagian di kota batavia yang dihuni oleh multietnis, namun karena ke-strategis-an tempatnya niaga berkembang pesat di wilayah ini. Ini juga yang kemudian menyebabkan perkembangan kehidupan multietnis juga. Adanya peleburan budaya, dan tentu saja terciptanya variasi kuliner yang luar biasa. Sebut saja beberapa seni seperti, Gambang, Cokek, Tanjidor dan pertunjukkan seni sering diadakan di pusat pasarnya, untuk menghibur para noni-noni, saudagar Arab dan Tionghoa. Perkawinan antar etnis juga kerap terjadi, walau diwarnai dengan pro dan kontra. Ini juga yang mengakibatkan leburnya beberapa menu masakan baru seperti; Pucung Ikan Gabus, Sambel Godog, Ketan Urab, Pindang Srangi, Sate Pentul, Rujak Juhi, dan Sate Asem Betawi. Cara berpakaian dan lain-lain.

Gelar seni pencak kerap juga dilakukan. Satu yang menarik perhatian adalah lahirnya Gerak Saka. Diambil dari bahasa sunda (Jawara Sunda yang disewa residen buat narik pajeg) singkatan dari Sakadaekna (bahasa Sunda) yang artinya sesukanya. Semula memang bela diri internal keluarga menak Sunda keturunan Prabu Siliwangi, kata Sani. Raden H Muhammad Sjafe'i (1931-2001) adalah orang yang membawa bela diri tradisional ini ke Batavia dan mengubah nama Gerak Gulung Bumi menjadi Gerak Saka. Bang Pe'i, demikian Muhammad Sjafe'i biasa disapa, belajar dari salah seorang kerabat istrinya, Raden Widarma. Bang Pe’i yang keturunan Pandeglang ini mengembangkannya di Daerah Petojo. Ilmu ini kemudian diwariskan ke H Abdullah di Condet dan H Nunung di Rawa Belong, yang lalu membentuk Gerak Sanalika.

Kenapa harus berkelahi? Pusat perkembangan niaga juga memicu munculnya aktifitas lain, sebut saja sabung ayam, minum-minum, dan terakhir Adu ikan cupang. Pelancong-pelancong kadang membawa ikan yang terkenal agresif ini dari pulau Borneo dan dan Bumi Andalas dan di tarungkan di Slipi.

Tak jarang bila jawara yang turun mengadu ikan harus berakhir dengan perkelahian, karena tak terima kekalahan ayam atau ikannya. Daripada harus mondar mandir Andalas dan Borneo, beberapa keturunan Tionghoa kemudian mengembangkanjenis ikan ini di sekitaran Slipi. Kegiatan ini bertahan sampai sekarang dan menjadi budaya tak terpisahkan dengan Slipi. Untungnya budaya berkelahi tidak diwariskan juga.

Para Jawara yang pada perkembangan pemerintah kolonial waktu itu dinilai meresahkan mulai diberantas habis-habisan, karena dianggap sebagai biang onar dan di cap sebagai penjahat. Ini yang menyebabkan beberapa pendekar memilih menyingkir dari pusat kota, dan kembali ke pinggir-pinggir kota sambil terus mewariskan ilmu tersebut ke anak cucunya secara rahasia.

Jadi, Slipi memang tak bisa dipisahkan dari Sejarah Ikan Cupang itu sendiri

Slipi Era Kemerdekaan: 1945 - Now dan Pesatnya Pembangunan.

Seperti diungkapkan sebelumnya, tumbuh berkembangnya komunitas multietnis di Ibukota juga terjadi di Daerah Slipi. Untuk menjaga kerukunan Umat beragama, banyak juga berdiri beberapa bangunan ibadah. diantaranya yang berhasil dihimpun dari info yang berserakan.

a. HKBP Slipi. (1963 - now)

Gereja HKBP Slipi yang terletak di Jln. Anggrek Cendrawasih Blok K No. 11 Jakarta Barat, berdiri pada tanggal 06 Oktober 1963. Pendirian gereja ini diprakarsai oleh beberapa keluarga Kristen Batak yang bertempat tinggal di sekitar Slipi, Palmerah dan Petamburan wilayah Jakarta Barat.

Langkah pertama yang dilakukan mereka adalah membentuk kebaktian (parmingguan) dari rumah ke rumah (pada bulan Agustus 1963), yang dilayani oleh Parhalado HKBP Kernolong Jakarta Distrik VIII Jawa - Kalimantan. Kebaktian dari rumah ke rumah ini kemudian pindah ke Gedung Sekolah SMP Negeri 16 Palmerah, Jakarta Barat selama setahun.

Sejalan dengan perkembangan jumlah jemaat dan telah tersedianya lahan untuk pembangunan gereja, maka dipikirkan bagaimana membangun sebuah gereja yang nyaman untuk tempat beribadah. Atas dasar pemikiran tersebut, maka dibentuklah Panitia Pembangunan masa bakti 1963 - 1964, yang diketahui oleh BPT Hutauruk, Wakil Ketua W. Marpaung, Bendahara P. Hutasoit, dibantu oleh beberapa anggota jemaat. Kendatipun Panitia telah bekerja keras, namun mereka belum berhasil mendirikan bangunan gereja yang layak.

Langkah kedua yang dilakukan adalah mengusulkan status parmingguon menjadi Huria Nagok. Pada tanggal 18 Nopember 1964 Ephorus HKBP pada saat itu, Pdt. Ds. T. Sihombing, secara resmi mengukuhkan HKBP Slipi menjadi anggota Gereja Ressort HKBP Kernolong. Beberapa waktu kemudian, dengan terbentuknya Ressort HKBP Petojo pada tanggal 30 April 1967, maka HKBP Slipi dialihkan menjadi pagaran Ressort HKBP Petojo.

Dengan pergumulan dan usaha yang dilakukan oleh Pemrakarsa Gereja HKBP Slipi ini, maka pada tanggal 07 Juni 1965 HKBP Slipi memperoleh sebidang tanah dari Pemerintah melalui Departemen Pekerjaan Umum seluas 720 m persegi di Blok K No. 11 Slipi, Jakarta Barat.

b. Dokumen Slipi (1968)

Dalam dokumen yang disebut "Dokumen Slipi" yang berisi hasil pemeriksaan Bung Karno sebagai saksi ahli dalam perkara Subandrio dan merupakan kesaksian terakhir BK (1968), "...1 Oktober 1965 bagi saya adalah malapetaka, karena gerakan yang melawan G30S pada 1 Oktober 1965 itu telah melakukan pembangkangan terhadap diri saya, sejak saat itu gerakan yang melawan G30S tidak tunduk pada perintah saya, maka saya berpendapat G30S lawannya Gestok...". Jika dokumen ini memang benar adanya, hal itu sesuai dengan seluruh perkembangan kejadian serta analisis BK tentang G30S tersebut di atas. Brigjen Suparjo segera menghentikan gerakan G30S sementara Mayjen Suharto meneruskan Gestok-nya. Tetapi sejarah juga menunjukkan bahwa Presiden Sukarno tidak mengambil tindakan apa pun terhadap jenderal yang satu ini, justru melegitimasi dengan mengukuhkan kedudukannya. Sebenarnyalah peristiwa G30S di Jakarta hanya berlangsung selama satu hari, sementara di Jawa Tengah yang tertinggal itu berlangsung beberapa hari (sesuatu yang aneh dan perlu dikaji lebih lanjut). Gerakan selanjutnya, yang disebut BK Gestok, dilakukan oleh Mayjen Suharto dengan menentang dan menantang perintah Presiden dengan menindas PKI dan gerakan kiri lainnya, membantai rakyat dan pendukung BK, ujungnya menjatuhkan Presiden Sukarno. Inilah tragedi sebenarnya dengan pembukaan pembunuhan enam orang jenderal dan seorang perwira pertama oleh pihak militer sendiri. (Dari berbagai sumber).

c. Bicara Kanker, Bicara Slipi
Kalo ada kasus penyakit Kanker yang terbayang pertama adalah Slipi dan Rumah Sakit Kanker Dharmais. coba simak beberpa kutipan berikut:

Adalah kelompok Tim Kanker Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Para dokter yang tergabung dalam kelompok tersebut, termasuk Prof. DR. Dr. A. Harryanto Reksodiputro, SpPD-KHOM, atau yang lebih akrab disapa Prof. Arry, memberikan pelayanan kepada pasien kanker yang berasal dari seluruh Indonesia di rumah sakit tersebut. Namun demikian, pelayanan kepada pasien kanker saat itu terhambat oleh belum adanya fasilitas yang memadai dan masih ditangani oleh bagian yang terpisah-pisah, misalnya kanker serviks oleh bagian obsgin, kanker nasofaring oleh bagian THT, kanker prostat oleh bagian urologi, dan sebagainya. Sedangkan dalam pengobatan kanker diperlukan penanganan yang terintegrasi. Oleh sebab itu, semua dokter yang tergabung dalam kelompok tersebut bercita-cita memiliki rumah sakit yang khusus menangani kanker.

Pada saat itu, kebetulan salah satu keluarga jauh Presiden Soeharto menderita kanker dan harus berobat ke luar negeri. Kepada presiden, Prof. Arry menceritakan proses pengobatan kanker di luar negeri dan kesulitan RSCM menangani pasien kanker dengan baik. “Meski ada tenaga ahli, tetapi karena sulitnya melakukan koordinasi sehingga sulit menghasilkan penanganan yang maksimal.” Mendengar masukan tersebut, presiden meminta beliau untuk memikirkan model rumah sakit kanker. Prof. Arry yang kala itu masih bergelar doktor menghubungi para pakar di FKUI dan meminta nasihat Departemen Kesehatan serta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya rumah sakit kanker yang diberi nama Rumah Sakit Kanker “Dharmais” berdiri pada 30 Oktober 1993.

Kemudian terbentuklah tim pembuatan usulan pendirian rumah sakit kanker pada bulan Oktober 1988. Usulan tersebut dapat diselesaikan pada bulan Desember 1988 dan diserahkan kepada ketua Yayasan Dharmais pada 8 Januari 1999

Tadinya Rumah sakit ini ditujukan khusus untuk anggota Partai Politik besar pada waktu itu (baca: Golkar) dan keluarga Cendana saja, atau harus ada rujukan dari Dokter di RSCM. Namun sejak tahun 1999 pula, kemudian Rumah Sakit Dharmais dibuka layanan untuk umum.

d. Slipi dan Reformasi (1998)

Beberapa media berhasil meliput tentang dampak kejadian seputar Reformasi di Indonesia. beberapa konflik dan kerusuhan kerap terjadi. Diantaranya di gadang atas dasar perbedaan ras, suku dan agama. Ini adalah satu era kekelaman bagi kehidupan bangsa Indonesia sebagai akibat dari satu kata yang sampai sekarang tabu untuk saya mendengarnya "Provokasi".

Tragedi Semanggi, Tragedi Trisakti. secara langsung ataupun tidak berimbas pada kehidupan multietnis di Slipi. Kehidupan damai sudah sangat ditemui di Jakarta. Mulai dari pembakaran kendaraan mewah, kendaraan umum, penjarahan toko dengan dalih bukan pribumi. Semua kejadian sangat merusak sendi kehidupan, dan seketika menghentikan denyut nadi ibukota. Imbasnya bisa terasa, Dolar yang dulu bisa ditukar dengan seribu rupiah, sempat terombang - ambing diangka 10.000 sampai 14.100 (data BEJ 1997 - 1998). Bukan hanya perekonomian yang ambruk, tapi kehidupan ikut didalamnya

Tragedi tanggal 13-15 Mei 1998, yang menurut catatan tim Relawan untuk Kemanusiaan itu menewaskan 1.217 orang, 91 terluka, dan
31 orang hilang, telah menghancurkan kepercayaan kepada negara,
membiakkan prasangka, melantakkan perasaan sebagai manusia, dan
menggelembungkan negativitas yang tidak sanggup didefinisikan oleh
diri sendiri, tetapi oleh sesuatu di luar diri, yakni dampak yang
ditimbulkannya. Terutama yang menyebabkan kerusakan total dari hidup kebersamaan: peristiwa pemerk@#%$n dan peng@#%^$n sek$%#l terhadap para perempuan etnis T di Jakarta, yang terlacak hampir sebulan setelah peristiwa itu.

Berikut kutipan beberapa testimoni para pelaku langsung yang ditemui ketika itu:

Seperti dikemukakan seorang ibu di kawasan Slipi, yang dijumpai
beberapa waktu silam. "Setiap memasuki bulan Mei, hati saya tidak
keruan. Tapi ya mau apa lagi, anak saya tidak akan hidup lagi, dan
hidup harus dilanjutkan. Saya tidak bisa ikut macam-macam karena kalau enggak jualan sehari saja, semuanya pasti terganggu. Biaya hidup mahal, sewa rumah naik terus, biaya sekolah anak-anak juga. Untuk makan kita numpang dari jualan ini. Orang seperti kita enggak boleh sakit, enggak ada ongkosnya."

Perempuan itu berdagang ketupat sayur. Suaminya buruh serabutan.
Mereka mengontrak sepetak rumah di kawasan Slipi, di lingkungan yang
sangat kumuh. Keluarga itu menemukan anak perempuannya yang berusia 10 tahun tewas sambil memeluk boneka di Pusat Perbelanjaan Slipi Jaya pada petang tanggal 14 Mei tahun 1998.

Biarlah semua menjadi nota hitam dalam catatan sejarah kita.
Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it

Peninggilan dan Masa Depan Cupang Hias Indonesia

Bogor, 19 April 2010

Pertama kali gue nginjekin kaki di salah satu sudut Tangerang ini, kesannya panas banget. beda ama rumah di Bogor. Emang sih gue datengnya jam 1 siang....karena takut nyasar, aye terus kontek2an ama bang Yoxx and Agie. salah dua temen yang ngenalin gue ada yang namanya kontes ikan cupang hias ... Beberapa kali Agie mengajak gue ikutan, cuma karena jauh (Purwokerto, Tulung Agung) yah menitipkan saja, itung-itung carpeng (cari pengalaman) modalnya ikan-ikan seadanya yang gue dapet di pasar pagi.

Juga ketika kontes regional Peninggilan diadakan (kalo gak salah bulan Januari). Gue nekat pengen tau ah suasana kontes. Bergegaslah gue cabut bareng bini, bermodalkan alamat yang gue gak pernah tau sebelumnya. Tapi ternyata, Peninggilan menyimpan banyak banget potensi.

Terlepas dari suasana kontes pada waktu itu, gile masih ada kebonan luas. Jejeran akuarium penuh burayak, n induk jantan yang lagi jagain anaknye. bener2 kayak orang norak, gue gak peduli hiruk pikuk panitia mengumumkan hasil kontes, yang gue tau ada ikan gue yang waktu itu didaftarkan atas nama Agie masuk nominasi... asli seneng banget.

Dan pertama kali juga gue dikenalin agie sama beberapa Petani, dan Peserta kontes pada waktu itu. cuman Bag Usin yang waktu itu nyangkut di kepala (maklum otak gue dikit). Kesan pertama dari komunitas cupang ini, hangat, akrab dan friendly. Gue demen ama yang kayak gini. Mbak eto, satu2nya ornag paling cantik dalam komunitas tersebut, gak sungkan2 nawarin rambutan hasil jarahan salah satu anggota komunitas. Sayangnya gue gak demen rambutan.

Kemarin, Kunjungan gue yang kedua. Gue belain konvoi bareng Bang Zaldi... (beberapa kali bang Z kudu berenti nungguin gue yang lelet bawa motornye... gue kalo bawa motor kayak bawa gelas... pelan boss, secara orang jawe gitu loh... alon-alon asal klakon. satu yang pasti kenapa gue pengen balik lagi ke tempat ini. Kangen. apalagi ama tongseng di sebelah Pom Bensin-nya

Terus udah beberapa kali Lana, Om Boy, Temen2 BBP ngajak maen. Walaupun Bokek... cuek ajah, turun dan meramaikan, itu pasti (gak ngarep juara dah). dan Kontes kemarin jadi momen yang tepat.

Ada sedikit yang berubah... disono ada bekas bak mandi yang isinya burayak naga warna warni.

Pas gue lagi asik ngeliat burayak2 itu, Ada 3 anak kecil usia 6 - 12 tahun yang menyapa... Bang, kalo mau bahan dragon banyak tuh di gelas aqua, baru naek lubuk.

Kaget dong gue, wew, anak sekecil itu udah kenal lubukan? pertama gue acuhin, tapi beberapa penjelasan mereka tentang ikan cupang jelas jauh diatas pengetahuan gue tentang Cupang hias ini.

Mereka gak segan nerangin masalah warna pada ikan cupang, kelebihan, form, pakan dan lain-lain. ala mereka. Salut gue sekaligus malu (ini jadi motivasi gue buat terus menekuni ilmu satu ini). gak cuma ke gue, tapi juga ke orang-orang yang datang melongok botol2 aqua itu.

banyak cara yang mereka tawarkan untuk menarik perhatian gue.

"[i]Bang, kalo gak buru-buru bisa keabisan loh, soale ikan disini cakep2[/i]"... diangkat salah satu botol dan ditunjukkan ke gue. "[i]Ini namanya black dragon moster, liat bukaan ekornya bang, umurnye baru 2 bulan, belum bisa turun di baby. tunggu gedean dikit lagi[/i]"

Emang, begitu gue perhatiin tuh botol, mereka gak bo'ong. Untuk upaya mereka gue acungin jempol. gue pilih macem2 warna waktu itu, bukan cuma untuk menyenangkan hati mereka. tapi karena gue demen juga ama ikan itu. sempet pilih2 ikan, n minta di pisahin tapi begitu ditinggal beli minuman... eh udah ada di tas orang lain

Antusiasme ini juga muncul ketika mereka berebut untuk mengemas ikan, slep, slep, slep... kerjanya sigap... walaupun masih ada kekurangan (ikatan plastik kurang mantap... tapi gue juga kayak gitu). sesekali kakak2nya turun untuk ngejelasin n ngajarin ke mereka cara mengemas yang benar (gue juga nyimak).

Satu yang pasti kesan gue begitu melihat ini. Optimisme bahwa Dunia ikan Cupang Hias Indonesia akan terus ada. Mudah2an antusiasme para cupanger kecil ini terus terjaga, tapi gue berharap mereka gak ninggalin bangku sekolahnya untuk hobi menyenangkan ini.

Salut buat Peninggilan dan generasi penerusnya, dan buat cupang Indonesia. dan buat gue... koleksi akuarium soliter gue nambah lagi warna-warninya, gak tau kalo suatu saat ikan di akuarium soliter gue bakal muncul di kontes-kontes ke depan.

Sekali lagi... Bravo

Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it

Thursday, April 8, 2010

Kiat Sukses Wirausaha Cupang Hias

Kiat sukses berwirauasaha ikan cupang memang cukup menjanjikan, karena penggemar ikan yang satu ini bukan hanya dari kalangan anak-anak saja tapi juga dari kalangan dewasa pun sangat menyenangi jenis ikan hias ini,,, begitu pula dengan saya…dalam artikel ini yang akan kita bahas adalah kiat sukses berwirausaha ikan cupang.

Ikan cupang terbagi menjadi dua menurut fungsinya/variantnya yaitu:

1.cupang hias

Cupang hias merupakan jenis ikan cupang yang lebih cenderung digunakan untuk hiasan, bukan pajangan dinding atau hiasan lainya,,tapi cupang hias ini lebih cenderung menjadi hiasan aquarium, Cupang hias lebih cenderung mempunyai bentuh tubuh dan warna yang indah, biasanya cupang hias memiliki ekor yang panjang karena alasan itulah jenis dari cupang ini dijadikan cupang hias, pada artikel ini saya tidak akan menjelaskan apa itu ikan cupang secara mendetil ,,artikel berikutnya baru saya akan membahasnya secara mendetil.

Cupang hias pada kenyataanya sangat banyak yang menyukai dan memeliharanya, hal ini berarti suatu prospek bisnis untuk menjadikan cupang hias sebagai wirausaha kita yang baru, harga cupang hias dipasaran sangat variatif hal ini disebabkan banyaknya variant dari cupang hias tersebut, rata-rata harga cupang hias dipasaran berkisar antara Rp.10.000-Rp.500.000.

Memelihara cupang hias juga tidak sembarangan, ada trik dan cara husus untuk memeliharanya agar cupang hias terlihat menarik, jika kita terlihat menarik maka akan menarik minat para pembeli untuk membeli cupang hias anda, hal ini dilakukan karena banyaknya persaingan dalam hal wirausaha ikan hias ini, mau tidak mau anda harus mempunyai cupang hias yang berkualitas dan dengan harga yang murah.

Rahasia berwirausaha cupang hias adalah anda harus mengembangbiakan cupang hias tersebut kerana jika anda membeli bibit cupang hias maka anda harus mengeluarkan modal secara terus menerus, asumsikan jika anda membeli satu ekor bibit cupang hias berumur satu bulan dengan harga=Rp.5000 dan anda harus memelihara cupang hias tersebut selama 3 bulan agar cupang hias tersebut mempunyai harga yang lebih tinggi karena sudah terhitung cupang hias dewasa, asumsikan jika anda menjual cupang hias tersebut dengan harga =Rp.10.000, anda hanya mendapatkan untung sekitar Rp.5000, bayangkan jika anda membeli ratusan bibit cupang hias berapa modal yang anda perlukan ketimbang anda harus mengembangbikan sendiri.

Indukan cupang hias mempunyai harga yang variatif, dalam hal ini saya akan memberikan kiat sukses berwirausaha cupang hias, hal ini pernah saya lakukan ketika saya menjadi peternak dan pewirausaha cupang hias, yang pertama adalah:

-jika target pasar anda bukan kolektor cupang hias atau target pasar anda hanya para penyenang cupang hias, belilah indukan cupang hias yang harganya berkisar Rp.10.000-Rp.50.000 saja, ingat anda bukan kolektor cupang hias tapi anda adalah pembisnis cupang hias, saya sarankan untuk membeli 5 ekor indukan cupang hias jantan, dan 10 ekor indukan cupang hias betina, pilihlah cupang hias yang menurut anda bagus dan menarik,dan perhatikan kerapatan sirip-sirip cupang hias tersbut,saat membeli indukan cupang hias jantan pilihlah yang berukuran besar, betina pilihlah yang sudah siap bertelur dan berkualitas,,karena pada cupang hias gen pada anakan cupang hias akan lebih cenderung mirip ke ibunya(sibetina),oleh karena itu carilah indukan betina yang benar-benar berkualitas.

-tempat untuk pemeliharaan cupang hias harus besar, usahakan menggunakan aquarium jangan menggunakan toples atau botol yang berukuran kecil, perkirakan saja wadahnya antara lebar 30 cm,tinggi 20cm,,jangan terlalu besar pula karena akan menghabiskan tempat dan saat penggantian airnya akan merepotkan..ya anda pikirkan permasalahan wadah ikan tersebut harus dapat mempbuat cupang hias tersebut merasa leluasa bergerak dan melebarkan sirip-siripnya.

-gantilah air tempat cupang hias berada sebanyak 1 atau 2 hari sekali, tergantung ukuran wadah tempat cupang hias tersebut dan kejernihan airnya,saat mengganti airnya guanakanlah air yang telah di enabkan atau jangan gunakan air yang langsung dari keran atau pam air karena ph air yang langsung dari keran atau pam sangat tidak sesuai untuk cupang hias, setelah air diganti sebelum cupang hias dimasukan taruhlah garam dapur sedikit saja sesuaikan dengan ukuran wadahnya, saya sarankan menggunakan sendok kecil untuk makanan anak-anak karena ukuranya sangat kecil dan mudah untuk mengatur banyak garamnya, hal ini dilakukan agar mencegah cupang hias dari penyakit.

-berikan Blitsitz atau rendaman daun ketapang, mungkin jika anda mencari daun ketapang sudah sangat sulit tapi sekarang ada gantinya yaitu blitsitz atau lebih dikenal dengan obat tetes ikan yang berwarna biru ,yang dijual di setiap took-toko ikan hias, harganya murah ko berkisar antara Rp.10.000-Rp.15.000, berikan blitsitz saat mengganti air dengan takaran satu tetes saja.

-pemberian pakan cupang hias, pemberian pakan lebih baik dilakukan 2 kali sehari, dan pemberian pakan lebih baik berupa jentik nyamuk yang masih berukuran kecil jangan gunakan jentik nyamuk yang berukuran bersar atau yang hamper menjadi nyamuk.

Cukup sekian dulu ya…mohon maaf saya akan menyambung artikel ini pada artikel berikutnya….nanti pasti saya lanjutkan ko…jika ada pertanyaan atau masukan tuliskan pertanayaan dan masukan di komentar…

terimakasih…

sumber: http://www.panduan-sukses.com/kiat-sukses-wirausaha-cupang-hias/

Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it

Wednesday, March 17, 2010

Hubungan antara Betta dan Keindahan Wajah

(Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it)

Perkembangan dunia cupang makin marak di Indonesia. terbukti dengan mulai seringnya dan teraturnya diadakan kontes bertaraf regional, nasional, dan Internasional. Hal ini menandakan bahwa animo masyarakat Indonesia mulai bangkit lagi untuk mengangkat ikan yang sebagian besar penyebarannya merupakan asli "Produk Negeri Kepulauan" kita.

Seiring dengan makin cintanya para komunitas cupang Indonesia, beberapa jenis baru-pun mulai diperkenalkan oleh para breeder kawakan, baik yang berada di dalam negeri maupun dari negara lain, semisal thailand, malaysia dan beberapa negara Eropa. Jenis terbaru yang menyita perhatian adalah "Dragon", bahkan Victoria Sparks dalam situsnya (http://www.bettysplendens.com/) menyebut jenis "dragon" ini sebagai "blink-blink" betta.



Keindahan Cupang (Betta splendens) memang terlihat dari perpaduan 4 layer (iridescense) warna sisiknya. Warna yang dihasilkan dari ketekunan teknik hibridasi. tidak sedikit waktu yang dibutuhkan (kurang lebih 2 tahun) untuk menghasilkan jenis baru.

Untuk skala kontes, ikan-ikan dengan kriteria dan standar khusus yang mampu bersaing (keindahan sirip, kelas, warna, form, dan lain-lain) yang terus disempurnakan di tiap penyelenggaraan kontes, khususnya di Indonesia.

Dalam setiap pembiakkan, tidak semua dihasilkan cupang "kualitas kontes". Tidak jarang ikan cupang dengan kualitas dibawahnya (baca: reject) harus berakhir menjadi umpan ikan2 predator, atau bahkan diolah menjadi pakan ikan lain.

Baru-baru ini, Universitas Chulalongkor (Thailand) berhasil mengembangkan sebuah penelitian tentang manfaat warna sisik pada ikan cupang. Dr. Cilala Noppadon Katana, ahli biologi dari Universitas tersebut, dalam kesempatan kunjungan ke Indonesia kemarin (13 - 16 Maret 2010). Beruntung penulis mampu menyita sedikit waktunya untuk menjelaskan penelitian tersebut.

Dr Katana Mengemukakan, bahwa pada saat ini Beberapa Mahasiswa Fakultas Biologi bimbingannya tengah melakukan penelitian tentang cara "anesthesia" yang efektif dalam pengiriman ikan ke luar negeri. adapun tujuan dari pengiriman tersebut dijelaskan bahwa, ikan cupang akan dipakai sebagai "bahan kosmetik". Bisa dibayangkan berapa ikan yang harus "dikuliti" cuma untuk membuat wajah seseorang terlihat berkilau (glitter), namun tak dapat dipungkiri ini adalah peluang bisnis yang potensial.

Tidak ada penjelasan mendetail mengenai hal tersebut. Beliau hanya mengatakan, iridescense pada sisik cupang-lah yang akan dipakai sebagai bahan kosmetik.

Dr. Katana juga melihat perkembangan cupang di Indonesia dan perbedaan dengan komunitas Cupang aduan dan hias di Thailand, dimana komunitas ini sudah mendapatkan pengakuan secara legal dari pemerintah Kerajaan Thailand, karena disana diakui sudah menjadi budaya yang turun menurun. Bahkan beberapa habitat alam Cupang sudah di konservasi menjadi kawasan lindung.

Diakhir pertemuan, tak lupa beliau juga memuji pedasnya sambal ulek asli Indonesia yang menjadi bumbu khas "Ayam Geprek Istimewa" di sebuah pojok kuliner Bogor (15/3). sampai harus beberapa kali menghapus peluh yang keluar disekitar wajahnya. Beliau juga berpesan, untuk terus mengembangkan cupang di Indonesia, jangan sampai kita menjadi konsumen orang-orang Eropa untuk sesuatu yang asalnya dari Asia.

So, pernah terpikir oleh kita semua... bahwa ada juga efek dari keindahan warna cupang. yang pasti salah satunya bisa dilihat dari kilauan make up di wajah kita.

Thursday, March 4, 2010

Memperkuat Strain dengan Hubungan Sedarah? Amankah

Perkawinan sekerabat (Ing. inbreeding) atau penangkaran sanak dalam biologi diartikan sebagai perkawinan antara dua individu yang masih memiliki hubungan kekerabatan yang dekat. Dalam bahasa sehari-hari dikenal istilah incest atau muhrim yang memiliki kedekatan makna. Meskipun mirip dengan hubungan kekerabatan yang dikenal dalam silsilah manusia atau hukum agama, pengertian dalam biologi mencakup pula perkawinan/pembuahan sendiri (Ing. selfing atau self fertilisation). Hubungan kekerabatan (Ing. relatedness atau relationship) ini biasanya dikuantifikasi dengan beberapa ukuran (seperti koefisien konsanguinitas dari Jacquard, koefisien kesekerabat atau inbreeding coefficient, dan kovarians kekerabatan).

Perkawinan sekerabat yang banyak dikaji dalam biologi biasanya yang dianggap memiliki pengaruh ekonomi (baik menguntungkan maupun merugikan)

Hubungan sedarah diketahui berpotensi tinggi menghasilkan keturunan yang secara biologis lemah, baik fisik maupun mental (cacat), atau bahkan letal (mematikan). Fenomena ini juga umum dikenal dalam dunia hewan dan tumbuhan karena meningkatnya koefisien kerabat-dalam pada anak-anaknya. Akumulasi gen-gen pembawa 'sifat lemah' dari kedua tetua pada satu individu (anak) terekspresikan karena genotipe-nya berada dalam kondisi homozigot.

Secara sosial, hubungan sedarah dapat disebabkan, antara lain, oleh ruangan dalam rumah yang tidak memungkinkan orangtua, anak, atau sesama saudara pisah kamar. Hubungan sedarah antara orang tua dan anak dapat pula terjadi karena kondisi psikososial yang kurang sehat pada individu yang terlibat. Beberapa budaya juga mentoleransi hubungan sedarah untuk kepentingan-kepentingan tertentu, seperti politik atau kemurnian ras.

Akibat hal-hal tadi, hubungan sedarah tidak dikehendaki pada hampir semua masyarakat dunia. Semua agama besar dunia melarang hubungan sedarah. Di dalam aturan agama Islam (fiqih), misalnya, dikenal konsep muhrim yang mengatur hubungan sosial di antara individu-individu yang masih sekerabat. Bagi seseorang tidak diperkenankan menjalin hubungan percintaan atau perkawinan dengan orang tua, kakek atau nenek, saudara kandung, saudara tiri (bukan saudara angkat), saudara dari orang tua, kemenakan, serta cucu.


Memperkuat Strain Betta melalui Incest atau Inbreed
Dalam Memperkuat Strain, kadang dilakukan dengan cara mengawinkan tetua (F0) dengan keturunannya, dengan harapan akan "mengunci" galur yang diinginkan oleh si breeder.

penjelasan sederhana:
P0a (Red Dragon) male X P0a (Red Dragon) akan melahirkan F1a male dan F1a Female

kemudian:
P0a Male X F1a Female --> F2'a male dan F2'a female
dengan sifat-sifat fenotif yang menjadi target "cetakan" breeder.

dan F1a male dan F1a Female --> F2a male dan F2a female

demikian seterusnya.

Harap diingat bahwa makin diturunkan antar keturunan sedarah, maka resiko dan sifat resesif akan semakin besar. Jangan kaget bila suatu saat, keturunan tersebut akan timbul cacat, infertile (mandul atau tidak subur) dan bahkan mematikan. ada kemungkinan bila ini terus dilakukan tidak keluar lagi sifat dominan (sifat-sifat yang diinginkan peternak), justru 100% sifat yang muncul adalah sifat resesif.

contoh paling populer

Kita tentu ingat bagaimana satu garis keturunan kerajaan inggris (Victoria) pada abad ke-19 mengalami kepunahan keturunan. Secara garis keturunan dapat digambarkan sebagai berikut:

Victoria (Alexandrina Victoria) (lahir di Istana Kensington, London, Inggris, 24 Mei 1819 – meninggal 22 Januari 1901 pada umur 81 tahun) adalah Ratu dari Britania Raya dan Irlandia dari 20 Juni 1837, dan Ratu India dari 1 Januari 1877, hingga wafatnya pada 1901. Pemerintahannya berlangsung lebih dari 63 tahun, lebih lama dari raja atau ratu Britania manapun. Pemerintahan Victoria ditandai oleh ekspansi besar-besaran dari Imperium Britania. Zaman Victoria adalah puncak dari Revolusi Industri, suatu masa perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi yang penting di Britania Raya. Pada masa tersebut, Imperium Britania mencapai puncaknya dan menjadi suatu negara adi kuasa yang digjaya.

Victoria, yang hampir sepenuhnya berdarah Jerman (kecuali dari leluhurnya Sophia dari Hanover yang merupakan cucu dari garis perempuan dari James I), adalah ratu terakhir dari Dinasti Hanover; penggantinya, Raja Edward VII berasal dari Dinasti Saxe-Coburg dan Gotha.

Garis keturunan Victoria mempunyai satu sifat resesif dan diturunkan yaitu "hemofilia", penyakit ini termasuk mematikan,

menurut salah satu ensiklopedia populer tentang hemofilia menyebutkan:
Hemofilia adalah kelainan perdarahan yang diturunkan yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan. hemofilia A timbul jika ada defek gen yang menyebabkan kurangnya faktor pembekuan VIII (FVII) sedangkan hemofilia B disebabkan kurangnya faktor pembekuan IX (FIX). hemofilia A dan B tidak dibedakan karena mempunyai tampilan klinis yang mirip dan pola pewarisan gen yang serupa. hemofilia adalah salah satu penyakit genetik tertua yang pernah dicatat.

dan berikut gambaran garis keturunan Victoria yang mengidap hemofilia


Memang penting untuk meningkatkan kualitas dari ikan cupang yang dihasilkan dari hasil pembiakkan kita. tapi harus dipikirkan juga bahwa dampak dari melakukan in-breeding secara terus menerus. Bukan hal mustahil bila suatu saat kita tifak akan berhasil sama sekali dalam membiakkan dan menurunkan F10 karena sifat resesif tidak bisa dihilangkan, cuma bisa disamarkan, dan suatu saat pasti akan muncul.

Ada baiknya untuk merogoh kocek lagi untuk mencari galur lain, yang serupa dari jenis yang akan kita biakkan (tidak sedarah) dari luar lubuk untuk menjaga kelestarian jenis cupang yang kita populerkan.

source: Wikipedia. Grolier Ensiklopedia. Lethal Biology (McGraw-Hill Books)

Knowledge is not mine and never be mine, it belongs to everyone who had will to have and spread it